Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah yang berada di TPA Putri Cempo, Jawa Tengah masih terhambat dengan sejumlah kendala di lapangan.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan pihaknya telah melaksanakan kunjungan ke TPA Putri Cempo pada Sabtu (6/3/2021) guna melihat perkembangan dan identifikasi permasalahan serta upaya percepatan pembangunan PSEL/PLTSa Putri Cempo.
“Kami senang mendengar perkembangan di sini bahwa sudah ada progres pembangunan fisik sekitar 24 persen, tetapi ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian untuk memacu percepatan penyelesaiannya,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (6/3/2021).
Dia menuturkan seperti diketahui bahwa kondisi TPA Putri Cempo sudah melebihi kapasitas yang memerlukan pembenahan sambil proses pembangunan instalasi PSEL seperti akses jalan (pengerasan dan pelebaran jalan) di kawasan serta kurangnya alat berat (excavator). Ini semua akan dikoordinasikan.
Menurutnya, untuk akses jalan setidaknya butuh pengerasan dan pelebaran jalan sekitar 1 km di area TPA, sedangkan untuk alat berat setidaknya butuh tambahan 2 alat berat untuk pengoperasian di TPA dan pemindahan sampah ke lokasi sementara. Mengenai hal ini, Nani mengungkapkan akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
“Nanti kita bikin rapat via zoom dengan Kementerian PUPR. Ini semua harus dikoordinasikan, kita fasilitasi apa yang dibutuhkan di sini tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.
Baca Juga
Pembangunan PSEL/ PLTSa Putri Cempo yang dilaksanakan sejak 2019 ini sempat terhenti sekitar tujuh bulan karena situasi pandemi Covid-19, yang kemudian mulai dilanjutkan kembali November 2020 setelah mendapatkan inspeksi dari incovid kota terkait dengan persyaratannya, target pembangunan dipatok selesai pada Desember 2021 dan pelaksanaan uji coba pengoperasian sampai dengan Maret 2022.
Adapun untuk tahap pertama, pembangunan PSEL/PLTSa Putri Cempo direncanakan kapasitas 5 MW dengan volume sampah diperlukan sekitar 545 ton per hari. Adapun timbulan sampah rata-rata yang masuk ke TPA saat pandemi ini adalah 280 ton per hari dan sekitar 300 ton per hari pada saat normal.