Bisnis.com, JAKARTA — PT Indika Energy Tbk. meningkatkan investasinya di sektor energi baru dan terbarukan melalui bisnis energi tenaga surya. Hal itu turut menjadi komitmen perusahaan pertambangan itu guna meningkatkan bauran energi hijau di dalam negeri.
Dengan merujuk pada data Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi bauran EBT hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 10.467 MW atau 11,51 persen dari total konsumsi energi nasional. Meski menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,3 persen dibandingkan dengan 2019, realisasi ini masih lebih rendah dari target 13 persen yang ditetapkan Kementerian ESDM untuk 2020.
Untuk mencapai target bauran EBT 23 persen pada 2025, Kementerian ESDM memproyeksikan total investasi yang dibutuhkan akan mencapai US$36,95 miliar.
Direktur Utama Indika Energy (INDY) Arsjad Rasjid mengatakan bahwa sebagai komitmen untuk meningkatkan bauran EBT, perseroan mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS)–sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia.
Arsjad menjelaskan bahwa EMITS berencana untuk melakukan investasi di Indonesia hingga US$500 juta sepanjang 2021 hingga 2025. Perusahaan itu merupakan kemitraan dengan Fourth Partner Energy (4PEL), pengembang solusi tenaga surya di India.
“Untuk merealisasikan potensi ini tentunya diperlukan investasi yang besar dan kerja sama dari berbagai pihak. Indika Energy berkomitmen untuk menjadi bagian dari perjalanan Indonesia dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui kerja sama dengan mitra berpengalaman guna menghadirkan solusi tenaga surya yang terpercaya dan berbiaya kompetitif bagi Tanah Air,” ujarnya seperti dikutip melalui keterangan resminya, Jumat (5/3/2021).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi inisiatif Indika Energy dan kemitraannya yang merupakan langkah konkret dalam pemanfaatan energi bersih sekaligus dapat secara langsung berkontribusi untuk akselerasi pencapaian target bauran EBT 23 persen pada 2025.
“Kami berharap dengan didirikannya EMITS ini dapat meningkatkan investasi di bidang infrastruktur EBT, mampu menghadirkan inovasi teknologi yang lebih andal, efisien, murah, dan ramah lingkungan serta menyerap tenaga kerja dan mendukung upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya memberikan instrumen dan kemudahan berinvestasi melalui regulasi dan kebijakan yang mengedepankan transisi energi bersih,” tegas Arifin.