Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Pandemi, KAI Ingin Minat Penumpang Kembali Tumbuh

PT KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sejumlah penumpang sedang melakukan rapid test antigen di Stasiun Kereta Api Kertapati, Palembang, Selasa (12/1). istimewarn
Sejumlah penumpang sedang melakukan rapid test antigen di Stasiun Kereta Api Kertapati, Palembang, Selasa (12/1). istimewarn

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan minat masyarakat untuk kembali bepergian menggunakan moda transportasi umum tumbuh secara bertahap. 

Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus, KAI sebagai penyelenggara moda transportasi telah konsisten menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal itu terbukti dengan Safe Guard Label SIBV yang didapatkan KAI setelah diaudit dengan standar internasional.

"Tentu harapan kita semua pandemi segera berakhir sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan kereta api dengan normal kembali," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/3/2021).

Selama 1 tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, ia mengungkapkan perseroan selalu konsisten mengikuti aturan pemerintah mulai dari memakai masker, pengukuran suhu tubuh, penerapan physical distancing, hingga menyesuaikan syarat pelaku perjalanan KA Jarak Jauh yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, seperti surat keterangan hasil negatif Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, hingga GeNose C19.

"KAI berkomitmen untuk senantiasa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan perkeretaapian," tegasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan upaya lain yang dilakukan KAI selama berperang melawan pandemi adalah dengan melengkapi stasiun dan sarana kereta api dengan wastafel portabel dan hand sanitizer di titik-titik strategis.

"Bahkan kami memberikan face shield gratis untuk pelanggan KA Jarak Jauh. Jika pelanggan kami kedapatan lalai dalam penerapan protokol kesehatan, petugas kami akan dengan tegas mengingatkannya," cerita Joni.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama 1 tahun sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.

Berbagai aturan telah diberlakukan pemerintah sebagai upaya berperang melawan Covid-19, salah satunya dengan pembatasan mobilitas masyarakat. Warga diimbau untuk tetap di rumah dan hanya melakukan perjalanan bila benar-benar mendesak dan wajib mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Pembatasan tersebut membuat jumlah penumpang angkutan umum menurun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang kereta api pada Januari 2021 hanya 11,9 juta orang atau turun 11,95 persen dari Desember 2020 (month to month) dan secara tahunan (year on year) anjlok 65,13 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper