Bisnis.com, JAKARTA - Exxon Mobil Corp. memperkirakan akan memangkas sekitar 300 pekerjaan di pusat perdagangan minyak Asia di Singapura pada akhir 2021, bagian dari pengurangan global yang diumumkan tahun lalu.
Dilansir Bloomberg, Rabu (3/3/2021), PHK yang direncanakan itu setara dengan sekitar 7 persen dari 4.000 tenaga kerjanya di negara kota itu.
Langkah itu mengikuti pengumuman serupa dalam beberapa bulan terakhir dari sesama perusahaan minyak Royal Dutch Shell Plc dan Chevron Corp., yang juga memotong pekerja di Singapura.
Exxon mengatakan pada Oktober bahwa mereka akan memangkas tenaga kerja globalnya sebesar 15 persen, atau sekitar 14.000 orang pada akhir 2022.
Industri minyak terpukul oleh jatuhnya harga tahun lalu akibat virus Corona, sementara itu juga menghadapi tantangan jangka panjang karena bahan bakar fosil secara bertahap digantikan oleh alternatif yang lebih bersih.
Sementara itu, pabrik penyulingan Asia Tenggara, mungkin juga mendapat tekanan dari pembukaan pabrik besar di China.
Baca Juga
Shell mengatakan pada November bahwa mereka akan memangkas setengah kapasitas pemrosesan minyak di kompleks Pulau Bukom di Singapura, yang mengakibatkan ratusan kehilangan pekerjaan selama tiga tahun ke depan. Sedangkan Chevron dapat memangkas 10 persen tenaga kerjanya di negara kota itu.
Adapun, Big Oil melepaskan ribuan pekerjaan secara global. BP Plc berencana untuk memangkas 10.000 posisi, Shell akan memangkas sebanyak 9.000 peran, dan Chevron telah mengumumkan sekitar 6.000 pengurangan.
Kehilangan pekerjaan di Singapura disebabkan oleh reorganisasi yang dipercepat oleh pandemi, dan perubahan tersebut akan meningkatkan daya saing jangka panjang.
Seorang juru bicara di Singapura mengkonfirmasi rencana tersebut menyusul pengumuman pengurangan tenaga kerja global tahun lalu.