Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan kendaraan bermotor di Jepang turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan pada Februari 2021, sebagai tanda terbaru dari kelangkaan semikonduktor global.
Asosiasi Dealer Mobil Jepang melaporkan penjualan mobil, truk dan bus turun 2,2 persen dari tahun lalu. Penurunan penjualan ini merupakan efek samping dari kelangkaan chip di seluruh dunia dan untuk sementara dapat menambah masalah di Jepang ketika negara itu akan mengakhiri keadaan darurat selama dua bulan di Tokyo pada pekan ini.
Konsumsi yang merosot di tengah seruan pemerintah untuk mengurangi jam buka di restoran dan bar terlihat mendorong ekonomi kembali ke kontraksi pada kuartal ini.
Namun, ekonom Koya Miyamae di SMBC Nikko Securities Inc. mengharapkan permintaan yang terpendam akan meningkatkan penjualan kendaraan setelah pasokan semikonduktor memungkinkan pembuat mobil termasuk Nissan Motor Co, Honda Motor Co dan Subaru Corp untuk meningkatkan lini pabrik lagi.
"Ini masalah sisi pasokan," katanya, dilansir Bloomberg, Senin (1/3/2021).
Dia menambahkan bahwa kemungkinan konsumen Jepang akan terus membeli sekitar 5,2 juta kendaraan setahun setelah kemacetan chip mereda.
Analis Bloomberg Intelligence Tatsuo Yoshida dalam laporannya baru-baru ini mengungkapkan produsen mobil terbesar Jepang, Toyota Motor Corp. telah berhasil mengatasi badai dalam kondisi yang relatif lebih baik karena sistem pemantauan rantai pasokan dan rekam jejak panjang pesanan yang akurat.