Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Januari-April 2021 Bakal Naik, Cuaca Jadi Perhatian

Badan Pusat Statistik mengingatkan soal potensi curah hujan yang tinggi dan bisa mengancam kondisi produksi.
Petani mengumpulkan bibit padi usia 3 pekan di tempat pembibitan sawah tadah hujan Niaso, Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Kamis (30/4/2020). -Antara
Petani mengumpulkan bibit padi usia 3 pekan di tempat pembibitan sawah tadah hujan Niaso, Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Kamis (30/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi padi nasional untuk periode Januari–April 2021 diperkirakan bakal lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya akibat naiknya potensi luas panen.

Namun Badan Pusat Statistik (BPS) tetap memperingatkan soal potensi gangguan produksi akibat curah hujan tinggi. 

Hasil survei kerangka sampel area (KSA) yang dilakukan BPS menunjukkan luas panen pada Januari mencapai 413.090 hektare (ha). Sementara potensi panen sepanjang Februari hingga April 2021 diperkirakan seluas 4,45 juta ha.

Dengan demikian total potensi luas panen padi pada musim Januari–April 2021 mencapai 4,86 juta ha atau naik sekitar 1,02 juta ha (26,53 persen) dibandingkan dengan sub round Januari–April 2020 yang sebesar 3,84 juta ha.

“Potensi Februari sampai April bisa berubah, namun potensi ini perlu diamati supaya kita bisa membuat perencanaan yang lebih baik. Setiap bulan akan kami update,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (1/3/2021).

Suhariyanto mengemukakan angka potensi ini cukup bagus mengingat realisasi pada umumnya tidak banyak berubah. Perbedaan angka biasanya hanya terjadi pada jumlah luas bulanan yang bergeser.

“Potensi ini kalau dibandingkan tahun ini ada kenaikan signifikan dan cukup menjanjikan. Kita harus berupaya agar angka ini bisa terealisasi,” kata dia.

Meski potensi luas panen lebih baik dibandingkan dengan 2 bulan sebelumnya, Suhariyanto tetap memberi peringatan soal potensi curah hujan yang tinggi dan bisa mengancam kondisi produksi.

Dia menyebutkan sejumlah sentra produksi telah mengalami gangguan penanaman seperti banjir, di antaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. 

“Kita harap cuaca tidak terlalu buruk sehingga produksi padi terjaga dan harga gabah stabil,” katanya.

Dengan potensi luas panen yang besar, produksi gabah kering giling (GKG) pada Januari–April mencapai 25,37 juta ton atau naik 26,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Potensi kenaikan produksi padi yang relatif besar pada sub round Januari–April 2021  terjadi di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada sub round Januari–April 2021 yang relatif besar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Riau, dan Jambi.

Jika dikonversi menjadi beras, potensi produksi pada periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper