Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Supply Chain Center Jadi Solusi Tekan Biaya Logistik UMKM

Supply Chain Indonesia (SCI) menilai Supply Chain Center mampu menekan biaya logistik tanpa mengabaikan kualitas produk UMKM.
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai sistem terpadu yang dibangun pemerintah yaitu Supply Chain Center dapat membantu menekan biaya logistik, biaya pengadaan bahan baku, dan biaya produksi hingga inventory lebih hemat.

Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan keberadaan rantai pasok akan mampu mendorong penurunan harga produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) tanpa mengabaikan kualitasnya.

"Supply Chain Center akan bantu UMKM untuk mengelola barang mereka secara efisien. Namun, Supply Chain Center ini tidak bisa didirikan tanpa dukungan berbagai pihak, seperti pemerintah lintas sektoral, industri perbankan dan pegiat UMKM," ujarnya dalam diskusi daring, Rabu (24/2/2021).

Menurut Setijadi, industri jasa logistik memang berperan penting bagi kemajuan UMKM. Pasalnya, dengan kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan jasa ekspedisi paling banyak dicari, terlebih di era maraknya belanja online seperti saat ini.

Terkait dengan peran industri ini terhadap peningkatan UMKM, lanjutnya, perlu ada upaya khusus agar skala ekonomi UMKM bisa ditingkatkan. Jika pengiriman produk masih bersifat mandiri maka justru itulah yang menyebabkan biaya logistik mahal.

"Dengan keterbatasan volume produksi dan sebagainya yang tidak mampu memenuhi skala ekonomi, maka sulit bagi UMKM bisa berdaya saing dengan produk luar negeri. Jadi skala ekonomi harus dipecahkan sebab jika tidak bisa diselesaikan mereka akan kalah saing," ujarnya.

Lebih lanjut Setijadi menuturkan, diperlukan kolaborasi antara pihak UMKM dengan penyedia jasa logistik guna meningkatkan kelas industri tersebut. Kolaborasi yang dimaksud harus didasari dengan trust antar pihak untuk saling berbagi dan bekerja sama dalam jangka panjang secara saling menguntungkan.

"Masing-masing pihak berkontribusi dengan keunggulan atau kelebihannya untuk mencapai tujuan-tujuan yang disepakati," katanya.

Dia menambahkan beberapa hal yang menjadi tantangan bagi industri logistik, di mana yang bersangkutan tidak hanya membantu dalam pengiriman bahan baku dan produk, tapi juga dalam melakukan akses. "Kolaborasi itu harus dituliskan dengan dokumen resmi secara jelas agar bisa menjadi pegangan semua pihak," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper