Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara menggelar Kegiatan Pendukung Program Padat Karya (KP3K) di sejumlah daerah, salah satunya di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap Jawa Tengah.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Rianto yang diwakili oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, Fadrinsyah Anwar mengatakan sejak kasus pertama Covid-19 pada bulan Maret Tahun 2020 dan semakin merebaknya Pandemik Covid-19 di Indonesia, telah menyebabkan menurunnya berbagai macam sektor ekonomi nasional, terus bertambahnya tenaga kerja terdampak PHK dan yang dirumahkan (Unpaid Leave), hilangnya mata pencaharian masyarakat atau berkurangnya daya beli sebagian masyarakat.
"Untuk itu, kami melaksanakan kegiatan pendukung program padat karya ini dengan harapan kegiatan ini memiliki fungsi yang luas yaitu dapat mengurangi beban pekerja terdampak covid-19," kata Fadrinsyah dalam siaran persnya.
Ia menambahkan bahwa pada tahun 2021 ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menargetkan pelaksanaan Kegiatan Pendukung Program Padat Karya di 29 Provinsi mencakup 143 desa & Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar 22,5 Milyar yang diharapkan dapat menyerap 6000 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Fadrinsyah juga menyampaikan bahwa kegiatan pendukung program padat karya ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat lokal sebagai penerima manfaat langsung dengan adanya bandar udara. Selain berfungsi sebagai alat untuk percepatan pengentasan kemiskinan khususnya di Kabupaten Cilacap, juga merupakan upaya Ditjen Perhubungan Udara dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal sehingga lebih berperan sekaligus lebih produktif dalam pembangunan dan pengembangan bandar udara.
"Dalam pelaksanaannya kami sampaikan pula bahwa banyak stakeholder yang terlibat guna kelancaran acara ini, yang salah satunya adalah adanya fungsi pengawasan Mitra Kerja Ditjen Perhubungan Udara yang dalam hal ini adalah Komisi V DPR RI juga Kepala Daerah/Perangkat daerah yang sampai saat ini banyak memberikan dukungan terhadap pembangunan dan pengembangan bandar udara nasional khususnya di Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap," katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Cilacap, Capt Renato Joelfian Joesaki mengatakan kegiatan ini selain sebagai upaya menjalankan instruksi pemerintah yang antara lain adalah untuk menciptakan lapangan kerja di desa, meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, juga mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat sesuai dengan tema pelaksanaan kegiatan pendukung program padat karya di Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap, yaitu “Peran Serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Kegiatan Padat Karya”.
"Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan sesuai dengan PM 73 tahun 2018 dan diturunkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 011 Tahun 2018 tentang Padat Karya Dalam Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Aset di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara. Untuk ini kami mulai fokus mendukung program Padat Karya melalui kegiatan rutin yang sifatnya sederhana atau kegiatan yang tidak memerlukan keterampilan khusus, namun terkait dengan pembangunan bandar udara," katanya.
Capt Renato juga menjelaskan bahwa kegiatan pendukung yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pada program pada karya ini adalah antara lain adalah pemotongan rumput airstrip, pembersihan saluran, pengecatan dan pembersihan terminal serta gedung, pengecatan marka runway, perbaikan jalan lingkungan, pembersihan pagar pengamanan, pembuatan saluran drainase dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan kegiatan pemeliharaan di lingkungan bandar udara.