Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai penambahan trayek tol laut baru di wilayah Indonesia bagian Timur sangat baik. Pasalnya, perluasan rute tersebut memang dibutuhkan untuk pengiriman barang sehingga berdampak pada kemudahan distribusi.
Ketua Forum Transportasi Laut MTI Leny Maryouri berharap penambahan trayek ini memang di lokasi yang dibutuhkan masyarakat untuk mengangkut atau mengirimkan barang sesuai kebutuhan.
"Penambahan trayek juga harus mempertimbangkan jumlah dan jenis komoditi atau barang yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh masyarakat," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (18/2/2021).
Menurut Leny, bila trayek mempermudah kapal datang dengan membawa barang yang dibutuhkan masyarakat dan pergi membawa hasil pertanian atau produksi warga sekitar, dapat membantu membuka sistem supply and demand yang berkesinambungan. Bukan sebaliknya, kapal datang dengan barang tapi pergi dengan keadaan kosong, sehingga yang menikmati subsidi kapal hanya operator kapal barang yang bersangkutan.
"Dengan begitu subsidi tol laut juga bisa diterima manfaatnya oleh masyarakat yang lebih luas dan pengurangan disparitas barang akan tercapai," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam rangka menunjang pendistribusian barang dan pengembangan ekonomi di daerah terpencil dan daerah belum berkembang, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan optimalisasi dan akselerasi program tol laut dengan cara menambah trayek baru di wilayah Indonesia bagian Timur.
Baca Juga
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Antoni Arif Priyadi mengungkapkan bahwa selama ini wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga yang cukup tinggi dikarenakan tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut.
Antoni menyebut program tol laut hadir dengan tujuan memangkas biaya logistik sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi tidak terlalu mahal dan terciptanya konektivitas antar daerah.