Bisnis.com, JAKARTA — PT Hakaaston akan menambah kapasitas produksi aspal di wilayah Sumatra. Langkah tersebut dinilai dapat mempercepat salah satu pembangunan jalan tol Trans-Sumatra (JTTS), yakni jalan tol Indralaya—Prabumulih.
Direktur Utama PT Hakaaston Dindin Solakhuddin mengatakan bahwa perkembangan pengaspalan ruas Indralaya—Prabumulih baru dilakukan pada zona I—III dengan proses perkembangan mencapai 1,5 persen. Artinya, perusahaan baru menggunakan aspal sebanyak 5.886 ton dari total kebutuhan mencapai 401.055 ton.
"Demi memenuhi kebutuhan produksi aspal yang kian meningkat, kami akan menyiapkan empat unit asphalt mixing plant dengan [AMP] total kapasitas 94.000 ton per bulan," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (17/2/2021).
Dengan kata lain, Hakaaston dapat memenuhi kebutuhan aspal ruas Indralaya—Prabumulih dalam waktu sekitar 4 bulan. Adapun, Hakaaston akan menempatkan dua unit AMP di Palembang, sedangkan AMP lainnya akan ditempatkan di Indralaya dan Prabumulih.
Di sisi lain, Dindin menyatakan pihaknya juga akan memperhatikan kualitas penggunaan aspal yang baik dalam pembangunan ruas Indralaya—Prabumulih. Menurutnya, aspal yang akan digunakan memiliki spesiffikasi penetrasi 60/70.
"[Spesifikasi tersebut] dinilai memiliki properti serta kinerja sangat baik dengan struktur teknologi andal. Dengan kualitas tersebut, kami harapkan dapat menunjang ketahanan aspal dalam janga waktu yang lama setelah tol mulai dioperasikan nanti," ucapnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Jalan Tol Indralaya—Prabumulih merupakan hasil perluasan ruas Palembang—Indralaya. Selain itu, jalan tol sepanjang 65 kilometer tersebut merupakan koridor pendukung dari ruas JTTS utama, yakni ruas Sp. Indralaya—Muara Enim sepanjang 119 kilometer.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata perkembangan konstruksi pada ruas Indralaya—Prabumulih baru mencapai 24,53 persen pada awal Februari 2021. Secara total, progres konstruksi pada ruas Indralaya—Muara Enim berada di kisaran 17,02 persen.
Jalan Tol Indralaya—Prabumulih ditargetkan rampung pada 2022, sedangkan Jalan Tol Prabumulih—Muara Enim pada 2023. Kedua ruas tersebut ditaksir menelan investasi hingga Rp24,11 triliun dengan biaya konstruksi sekitar Rp15,68 triliun.
Sebelumnya, Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan kehadiran tol Simpang Indralaya–Muara Enim akan memangkas waktu tempuh perjalanan Palembang–Muara Enim, dari yang semula sekitar 4 jam menjadi 1,5–2 jam.
Proyek tol ini diyakini memberikan manfaat peningkatan perekonomian masyarakat di Sumatra Selatan dan akan lebih membuka potensi pada sektor perkebunan, pertanian, pertambangan, dan pariwisata.
Pembangunan konstruksi tol Simpang Indralaya–Muara Enim yang memiliki dua seksi ini ditargetkan rampung keseluruhannya pada Desember 2022.