Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Feri Ekonomi Bisa Saingi Eksekutif Jika Dermaga Memadai

Gapasdap menilai kapal feri ekonomi bisa menyaingi eksekutif apabila ditunjang dengan fasilitas dermaga yang memadai.
Pemudik tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Terhitung sejak H-7 hingga H-4 pukul 08.00 jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Lampung sebanyak 400.309 orang./Antara
Pemudik tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Terhitung sejak H-7 hingga H-4 pukul 08.00 jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Lampung sebanyak 400.309 orang./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menyebut kapal feri ekonomi di Pelabuhan Merak–Bakauheni bisa memberikan kecepatan layaknya standar kapal eksekutif bila jumlah dermaga memadai.

Ketua Dewan Pembina DPP Gapasdap Bambang Haryo Soekartono menilai pelayanan yang diberikan kapal ekonomi bisa jauh lebih baik jika disediakan fasilitas terminal yang layak seperti di dermaga eksekutif. Banyak kapal ekonomi yang memiliki kecepatan yang di atas 15 knot, sedangkan kapal eksekutif mayoritas hanya 13 knot ke bawah.

"Kapal-kapal ekonomi di Merak–Bakauheni sudah sejajar dengan kapal-kapal eksekutif, bahkan tahun pembuatannya lebih muda, fasilitas lebih lengkap, dan ukurannya lebih besar," katanya dalam siaran pers yang dikutip, Senin (15/2/2021).

Oleh karenanya, Bambang menyarankan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membangun dermaga ekonomi baru agar kapal-kapal yang berada di lintasan tersebut dapat beroperasi secara optimal melayani masyarakat.

Menurutnya, dermaga yang saat ini ada hanya mampu melayani 35 persen dari 74 kapal feri yang dapat beroperasi di lintasan itu per tahun. Sisanya terpaksa lego jangkar di luar area pelabuhan menunggu giliran operasi.

Dia memerinci saat ini lintasan Merak-Bakauheni memiliki 7 pasang dermaga, termasuk satu dermaga eksekutif. Mengingat jumlah armada yang beroperasi adalah 74 unit, setiap dermaga terpaksa digilir untuk 10–11 kapal. Padahal tiap dermaga ekonomi idealnya melayani 6 kapal yang terdiri dari 4 kapal operasi dan 2 kapal off atau total 36 kapal ekonomi per hari.

"Kekurangan dermaga ekonomi menyebabkan utilisasi kapal-kapal di lintasan itu sangat rendah sehingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Bebannya tidak hanya ditanggung oleh operator kapal, konsumen juga dirugikan karena tarif menjadi mahal karena biaya operasional kapal tinggi, waktu tempuh pelayaran lebih lama, dan ketersediaan kapasitas angkut tidak maksimal," tutur Bambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper