Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lintasan Merak–Bakauheni Butuh Dermaga Ekonomi Baru

Gapasdap menilai lintasan Merak–Bakauheni membutuhkan dermaga ekonomi baru agar bisa melayani masyarakat secara optimal.
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019). PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) memberlakukan tarif promo di dermaga eksekutif bagi angkutan kendaraan golongan V hingga IX mulai Rabu (1/5)./JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pelabuhan Merak–Bakauheni dinilai membutuhkan tambahan dermaga ekonomi agar kapal-kapal yang berada di lintasan tersebut dapat beroperasi secara optimal melayani masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, dermaga yang saat ini ada hanya mampu melayani 35 persen dari 74 kapal feri yang dapat beroperasi di lintasan itu per tahun.

"Sisanya terpaksa lego jangkar di luar area pelabuhan menunggu giliran operasi," ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Senin (15/2/2021).

Bambang memerinci saat ini lintasan Merak-Bakauheni memiliki 7 pasang dermaga, termasuk satu dermaga eksekutif. Mengingat jumlah armada yang beroperasi adalah 74 unit, akibatnya setiap dermaga digilir untuk 10-11 kapal.

Padahal lanjutnya, tiap dermaga ekonomi idealnya melayani 6 kapal yang terdiri dari 4 kapal operasi dan 2 kapal off atau total 36 kapal ekonomi per hari.

"Kekurangan dermaga ekonomi menyebabkan utilisasi kapal-kapal di lintasan itu sangat rendah sehingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Bebannya tidak hanya ditanggung oleh operator kapal, konsumen juga dirugikan karena tarif menjadi mahal karena biaya operasional kapal tinggi, waktu tempuh pelayaran lebih lama, dan ketersediaan kapasitas angkut tidak maksimal," tutur Bambang.

Dia menuturkan untuk menyesuaikan jadwal operasi yang terbatas akibat jumlah dermaga yang kurang tersebut kapal-kapal ekonomi terpaksa mengurangi kecepatannya, dari yang seharusnya bisa menempuh 1 jam pelayaran layaknya standar kapal eksekutif, harus dipaksakan jadi 2–3 jam.

"Pelabuhan Merak dan Bakauheni idealnya memiliki 2 kali lipat jumlah dermaga saat ini atau 14 pasang dermaga supaya 70 persen armada di lintasan itu bisa beroperasi. Tugas pemerintah dan ASDP adalah segera menambah dermaga ekonomi, bukan bangun dermaga eksekutif lagi," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper