Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga: Bakauheni Harbour City Bisa Jadi Alternatif Wisata

Menparekraf Sandiaga menilai Bakauheni Harbour City bisa menjadi alternatif wisata dan memberikan tambahan pilihan kepada masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersalaman dengan Presiden Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (23/12/2020) / Dok. Sekretariat Presiden RI
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersalaman dengan Presiden Jokowi usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (23/12/2020) / Dok. Sekretariat Presiden RI

Bisnis.com, JAKARTA - Megaproyek Bakauheni Harbour City dinilai bisa menjadi alternatif pariwisata yang dekat dengan lokasi Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung rencana pembangunan dan pengembangan megaproyek Bakauheni Harbour City. Proyek Kawasan Wisata Terpadu ini akan dibangun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Hutama Karya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta Pemprov Lampung.

"Pada prinsipnya kami mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata terpadu Bakauheni ini. Destinasi ini sebagai alternatif pariwisata yang in line dengan lokasi Greater Jakarta, Banten dan Puncak, Jawa Barat. Nantinya, masyarakat memiliki banyak pilihan lokasi untuk berlibur yang menarik dengan keunikannya masing-masing," kata Sandiaga dalam siaran pers, Kamis (11/2/2021).

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan perseroan memiliki tiga peran dalam pengembangan sektor pariwisata. Pertama, sebagai pioneer atau dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan yang mendukung pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang. Kedua, sebagai enabler dimana ASDP berperan menyediakan layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari.

"Dan ketiga, sebagai active player karena ASDP berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata dengan menyediakan konektivitas dan amenities," tuturnya.

Jika melihat data penyeberangan ASDP, dari total 49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri berkontibusi sebesar 42,2 persen atau sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahunnya.

Berdasarkan data statistik wisatawan nusantara, pada 2010-2019 pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Lampung rata-rata mencapai 21,6 persen (wisnus) dan 21,5 persen (wisman) dengan proporsi wisnus sebesar 98 persen dari total seluruh wisatawan. Lampung sendiri menempati urutan ke 11 dengan tujuan wisnus 2,4 persen dari total perjalanan wisnus di Indonesia.

Adapun asal wisatawan yang berkunjung ke Lampung, berasal dari Palembang 46 persen, Jabodetabek 24 persen dan dari Bandung 16 persen. Hal ini menjadi indikasi Lampung memiliki daya tarik bagi wisatawan nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper