Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minuman Alkohol Tak Berharap Banyak Tahun ini, Kok Bisa?

Pelaku industri minuman beralkohol mengaku masih tak memiliki harapan besar tahun ini, lantaran sejumlah pembatasan wilayah yang masih berlangsung di seluruh dunia.
Ilustrasi Minuman beralkohol. Tanpa kegiatan sosial dan wisata minuman alkohol memang akan sulit. /ANTARA
Ilustrasi Minuman beralkohol. Tanpa kegiatan sosial dan wisata minuman alkohol memang akan sulit. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri minuman beralkohol mengaku masih tak memiliki harapan besar tahun ini, lantaran sejumlah pembatasan wilayah yang masih berlangsung di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Indonesia (APIDMI) mengatakan pelarangan melakukan perjalanan untuk turis asing di berbagai negara juga masih terjadi saat ini. Alhasil, tahun ini hampir tidak akan ada pendorong kinerja minuman alkohol yang bisa diharapkan.

"Tahun lalu tanpa turis asing memang konsumsi sudah turun lebih dari 50 persen. Permohonan impor minuman dari 14 perusahan juga hanya 40 persen yang disetujui karena perizinan terlambat hampir 8 bulan. Bahkan, ada yang izin impor tidak dilakukan karena tidak berani dengan lalu lintas Internasional banyak tertahan akibat Covid-19," katanya kepada Bisnis, Rabu (10/2/2021).

Ipung menyebut pihaknya saat ini juga menaruh harapan yang besar kepada Menteri Perdagangan yang baru karena memiliki janji untuk lebih transparan ke depannya. Hal itu, agar ke depannya kinerja industri minuman alkohol dapat mendorong peningkatan kinerja.

Menurut Ipung, industri ini paling tidak akan mulai menikmati pertumbuhan pada tahun depan setelah kegiatan vaksinasi membuahkan hasil yang baik. Dia memastikan tanpa kegiatan sosial dan wisata minuman alkohol memang akan sulit.

"Apalagi di sini mindset-nya masih dikaitkan dengan agama tertentu. Kalau kafe tutup, sentra wisata tutup, kami hanya bisa berdoa soalnya ini juga bukan produk yang umumnya di stok di rumah oleh masyarakat," ujar Ipung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper