Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 menilai sejumlah tantangan yang jauh lebih berat akan berlangsung pada tahun ini dibandingkan dengan pada tahun lalu. Perseroan pun telah menggeber sejumlah rencana dalam memperluas pasarnya.
Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utama mengatakan tantangan pada 2021 akan jauh lebih berat. Perseroan akan mengembangkan empat prinsip dasar bisnis dan layanan di antaranya lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih baik dalam tampilan atau kemasan layanan.
“Tantangan tahun 2021 akan jauh lebih berat. Pelindo 1 juga terus fokus untuk menerapkan tiga hal penting yakni Revenue Enhancement, Operational Excellence, dan Cost Effectiveness untuk bisa mencapai target perusahaan pada 2021,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (8/2/2021).
Dani pun menjabarkan sejumlah rencana bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kawasan Industri Medan (Persero) untuk melakukan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api agar meningkatkan konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri melalui jalur kereta api agar mendorong efisiensi arus logistik di Indonesia.
Pelindo 1 juga bekerja sama dengan dua anak perusahaan Pelindo 2, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia dalam pengelolaan terminal kendaraan dan pengoperasian peralatan pelabuhan di wilayah Pelindo 1.
Operator pelabuhan pelat merah tersebut juga telah terjun ke bisnis e-logistic, bekerja sama dengan dua perusahaan logistik besar di Indonesia yakni Haistar dan LODI untuk pengelolaan fulfilment service dengan mengoptimalkan seluruh potensi logistik lewat pemanfaatan IoT (Internet of Things).
Fokus Pelindo 1 lainnya pada 2021 adalah mengembangkan bisnis Marine Services. Tujuannya adalah memaksimalkan manfaat ekonomi Selat Malaka yang merupakan salah satu selat tersibuk di dunia dengan trafik kapal yang melintas mencapai 200 kapal per hari atau sekitar 80.000 kapal per tahun.
Baca Juga
“Selat Malaka merupakan jalur perdagangan dunia karena 40 persen barang ekspor-impor diperdagangkan melalui selat ini. Juga menjadi jalur utama bagi 80 persen kapal pengangkut minyak dan LNG dari Timur Tengah menuju Negara China, Jepang, Korea, dan sebagian Amerika,” ujar Dani.
Guna memanfaatkan potensi Selat Malaka tersebut, bisnis Marine Services Pelindo 1 di Selat Malaka dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang meliputi 127 orang pilot/pandu bersertifikat dan berpengalaman, 36 Unit kapal pandu, 22 Unit Kapal Tunda, 30 Unit Pilot Portable Unit, 10 Unit Automatic Identification System (AIS), dan 12 VTS stations.