Bisnis.com, JAKARTA – AirNav Indonesia mengklaim telah mengontak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sebanyak sebelas kali akibat berbelok ke arah yang tak semestinya sebelum akhirnya jatuh pada 9 Januari 2021.
Direktur Utama Airnav Pramintohadi memaparkan pada pukul 14.40 WIB controller langsung melakukan konfirmasi arah kepada SJ-182 tetapi tidak ada respons dan diikuti target hilang dari layar radar.
Hal itu lantaran secara tiba-tiba pukul 14.39, SJ-182 terpantau di layar radar pemandu lalu lintas udara (air traffic control/ATC) berbelok ke kiri ke barat laut yang seharusnya ke kanan di posisi 075 derajat. Tak hanya itu, kontak juga dibantu oleh maskapai lainnya seperti Garuda Indonesia.
“ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali. Kemudian dibantu oleh beberapa penerbangan lain seperti Garuda untuk melakukan komunikasi dengan SJ-182 namun tidak ada respons,” ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Dia pun menjabarkan semula pada pukul 14.36 WIB pesawat Sriwijaya SJ-182 lepas landas dari landasan pacu atau runway 25. Setelah melewati ketinggian 1.700 kaki, lanjutnya, setelah pilot menghubungi Jakarta Approach melalui frekuensi 179 MHz dan diinstruksikan oleh controller naik ke ketinggian 29.000 kaki mengikuti prosedur SID atau standar alur keberangkatan.
Namun pada pukul 14.38 melewati ketinggian 7.900 kaki, SJ-182 meminta untuk ke arah 075 derajat pada ATC karena alasan cuaca dan diizinkan. Dia menyebutkan maskapai dnegan jenis layanan medium tersebut diinstruksikan naik ke 11.000 kaki.
Baca Juga
“Ini memang dijawab pilot clear. Kami minta naik ke 11.000 kaki karena pada ketingian yang sama ada ketinggian pesawat pada posisi yang sama yang akan terbang ke pontianak yaitu AirAsia,” imbuhnya.
Setelah berada pada posisi 10.600 kaki, sambungnya, ATC menginstruksikan naik ke ketinggian 13.000 kaki dan direspons baik oleh maskapai. Dia menegaskan selama proses tersebut yang dimulai pada pukul 14.36 sampai 14.39 tidak ada laporan pesawat dalam kondisi tidak normal dan semua berlangsung normal.
Namun secara tiba-tiba pukul 14.39, SJ-182 terpantau di layar radar atc berbelok ke kiri ke barat laut yang seharusnya ke kanan di posisi 075 derajat. Kemudian pada pukul 14.40 controller melakukan konfrimasi arah SJ-182 tetapi tidak ada respons dan diikuti target hilang dari layar radar.