Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beli Asuransi Lewat e-Commerce, Bakal Jadi Tren?

Pembelian produk asuransi melalui e-commerce bisa menjadi tren, asalkan dipastikan selalu memenuhi regulasi yang berlaku.
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Tren membeli produk asuransi secara daring melalui platform dagang elektronik (e-commerce) dinilai makin marak dilakukan masyarakat sepanjang 2021.

Menurut Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), platform lokapasar dan dagang elektronik memiliki fleksibilitas untuk berkolaborasi dengan semua industri jasa, termasuk jasa asuransi. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah kepastian perusahaan asuransi yang menerbitkan polis dapat melaksanakan kewajibannya saat terjadi klaim.

“Untuk itu e-commerce sebagai fasilitator harus dapat memastikan konsisten akan penjualan produk asuransi ini selalu memenuhi regulasi yang berlaku,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/2/2021).

Dia melanjutkan sampai saat ini produk asuransi di Indonesia memang masih belum menjadi produk yang dibeli, tetapi produk yang harus dipasarkan. Dengan demikian perusahaan asuransi dan pemasar asuransi harus aktif memberikan penjelasan kepada masyarakat dan calon tertanggung.

Berdasarkan Riset Swiss Re Institute mencatatkan 76 persen masyarakat Indonesia tertarik membeli produk asuransi secara daring. Adapun, platform yang paling banyak dipilih adalah e-commerce dan teknologi finansial (fintech).

Laporan tersebut diambil dari 1.800 responden konsumen yang berada di India, Malaysia, dan Indonesia lantaran dianggap mewakili 1,5 miliar penduduk, dengan kelas menengah yang makin bergantung pada layanan digital.

Namun, setengah dari responden ragu bakal mendapatkan bantuan dari perusahaan penyedia asuransi digital, saat dibutuhkan. Sebanyak 40 persen lainnya memilih untuk mendapatkan penjelasan dari agen terlebih dulu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Hastanto Sri Margi Widodo menilai data tersebut merepresentasikan konsumen yang melakukan pembelian secara daring pada area premium competitiveness dan kemudahan pengisian aplikasi serta proses klaim. Adapun, untuk pemahaman tentang produk perlindungan yang dibeli, konsumen masih memilih untuk melakukannya secara luring.

“Mengacu kepada pemahaman yang benar terhadap hasil research tersebut, kita dapat memahami bahwa ada sebagian produk asuransi umum yang akan berhasil dijual melalui jalur daring seperti asuransi kecelakaan diri, perjalanan, kesehatan, pengiriman dan produk sederhana lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper