Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Furnitur dan Tekstil Bisa Jawab Kebutuhan Konsumen Kelas Atas China

Rektor di Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan banyak perubahan dalam tren konsumsi masyarakat di luar negeri, khsusunya pada kelas menengah atas.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono (dari kanan) bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara pada Outlook Pembangunan Indonesia 2018 : Tantangan di Tahun Politik, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono (dari kanan) bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara pada Outlook Pembangunan Indonesia 2018 : Tantangan di Tahun Politik, di Jakarta, Senin (18/12)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diperkirakan dapat memanfaatkan kebutuhan konsumsi masyarakat menengah atas di luar negeri.

Rektor di Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan banyak perubahan dalam tren konsumsi masyarakat di luar negeri, khususnya pada kelas menengah atas.

Pendapatan yang biasa digunakan untuk kebutuhan leisure seperti seperti jalan-jalan dan makan di luar, kini berubah menjadi kebutuhan membeli perabotan rumah tangga. Hal ini juga didorong oleh pembatasan kegaitan sosial masyarakat.

"Sebenarnya UMKM kita bisa didorong untuk membuat kebutuhan konsumsi masyarakat high end, dan memang kemampuan desain UMKM sudah terbukti, terutama untuk furnitur rumah tangga," sebutnya, dalam Media Group News Summit, Rabu (27/1/2021).

Dia menjelaskan, pasar masyarakat kelas menengah atas Amerika sudah mampu digarap cukup baik oleh UMKM.

Namun, pasar kelas menengah atas di China belum mampu digarap cukup baik oleh pelaku UMKM nasional. Menurutnya, selain furnitur, produk tekstil berkualitas tinggi dapat menjadi potensi item yang digemari masyarakat kelas atas di China.

"Perlu dicatat, di tengah pandemi ini, pendapatan kelas menengah atas dunia masih naik. artinya kemampuan belinya masih tinggi. Meski konsumsi tertahan, tetapi masyarakat tatap tidak akan dapat menahan secraa lama. Kita juga punya kesempatan dari perang dagang antara Amerika China," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper