Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menargetkan produksi garam nasional mencapai 3,1 juta ton pada 2021.
Sesuai dengan RPJMN 2020-2024, total target produksi garam nasional pada tahun ini naik tipis dibandingkan dengan 2020 yang menyentuh 3 juta ton.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan bahwa target ini masih belum bisa dicapai, karena adanya kondisi alam yang kurang mendukung akibat curah hujan yang tinggi.
Dia menerangkan bahwa produksi garam nasional dari PT Garam (Persero) dan Garam Rakyat masih tertahan di angka kurang lebih 1,3 juta ton berdasarkan data 15 Januari 2021 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kemenko Marves menargetkan peningkatan produksi pada tahun ini melalui berbagai upaya seperti intensifikasi dan ekstensifikasi lahan bagi tambak garam.
“Target kita 2021 itu 3,1 juta ton, tetapi melihat angka di tahun sebelumnya, paling tidak bisa mencapai 2,5 juta untuk produksi kebutuhan garam nasional. Untuk mencapai angka tersebut, kita harus konsisten untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari garam nasional ini,” kata Safri dalam keterangan resmi, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga
Kemenko Marves bersama KKP dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyusun strategi untuk tahun 2021 terkait peningkatan kualitas dan kuantitas dari produksi garam ini.
Safri menyebut kementeriannya bertanggung jawab pada proses ekstensifikasi lahan garam dengan rencana beberapa tempat berikutnya seperti Teluk Kupang, Malaka, Nagekeo, Timor Tengah Selatan, dan Sumbawa.
Selain itu, KKP melalui Program Usaha Garam (PUGAR) dan SEGAR fokus pada intensifikasi lahan dan pengolahan garam. Dia mengungkapkan, sudah berdiri Mini Washing Plant sebanyak 7 unit dengan kapasitas 20 ton per hari yang tersebar di Karawang, Indramayu, Brebes, Pati, Gresik, Pasuruan, dan Sampang.
Selain itu, lanjutnya, telah dibangun pabrik pengolah garam rakyat menjadi garam industri dengan kapasitas 40.000 ton per tahun di Manyar, serta dibangun Gudang Garam Nasional sebanyak 27 unit dengan kapasitas 57.000 ton.
Di sisi lain, BPPT berfokus pada teknologi untuk melakukan pemurnian garam atau Salt Refinery Plant, dan saat ini sudah ada satu pilot project yang sudah jadi dengan kapasitas 40.000 ton per tahun yang direncanakan akan diuji coba oleh PT Garam (Persero).
Sementara itu, diversifikasi produk, pengendalian harga garam dan penyerapan garam rakyat juga menjadi strategi dari pemerintah.
“7 unit Mini Washing Plant oleh KKP dan Salt Refinery Plant oleh BPPT berkapasitas 40.000 ton per tahun dan Salt Refinery Plant Sampang dengan kapasitas 60.000 ton per tahun, serta di Gresik yang berkapasitas 30.000 ton per tahun dan sudah dibangun oleh PT Garam (Persero), maka paling tidak sudah ada garam dengan kualitas garam industri sesuai standar SNI,” kata Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chan.
Dia berharap garam kualitas industri yang sudah dapat diproduksi tersebut secara bertahap didorong menjadi substitusi garam impor.