Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Profil Calon Menteri Keuangan Perempuan Pertama di AS, Janet Yellen

Jika Yellen menjabat kelak, maka dirinya akan menjadi menteri keuangan AS perempuan pertama. Namun, ini bukan kali pertama Yellen mendapat status 'pertama'. Di Federal Reserve, Yellen ternyata menjadi gubernur perempuan pertama.
Calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen /Reuters
Calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Janet Yellen, calon menteri keuangan pilihan presiden AS terpilih Joe Biden, menegaskan bahwa dirinya siap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam dengan membuka lapangan kerja hingga meningkatkan investasi.

Dalam kesaksian di depan Komite Keuangan Senat AS Selasa (19/1/2021), Yellen cukup tegas menjawab berbagai isu yang diarahkan kepada dirinya, terkait dengan hubungan AS dan China, tingkat pengangguran, kebijakan pasar keuangan dan lain sebagainya.

Sejumlah senator terutama dari partai yang mengusung Biden, Demokrat, menyampaikan pujian dan dukungan kepada mantan gubernur bank sentral AS tersebut.

Jika Yellen menjabat kelak, maka dirinya akan menjadi menteri keuangan AS perempuan pertama. Namun, ini bukan kali pertama Yellen mendapat status 'pertama'. Di Federal Reserve, Yellen ternyata menjadi gubernur perempuan pertama. Tak heran, banyak pihak yang menjadikannya ikon feminis di dunia ekonomi. Namun, banyak pihak yang bertanya siapa sebenarnya sosok Janet Yellen ini.

Dikutip dari BBC, Janet Yellen lahir pada 1946 di Brooklyn, New York. Ayahnya berprofesi sebagai seorang dokter dan ibunya bekerja sebagai guru.

Saat sekolah, Yellen merupakan murid berprestasi di bidang matematika. Dia kemudian mengganti minatnya ke ekonomi karena dinilai lebih berguna secara praktis dalam kehidupan.

Saat kuliah untuk mendapat gelar doktor di Yale University, dia dibimbing oleh James Tobin. Tobin merupakan pemenang Nobel yang terkenal dengan idenya tentang perpajakan. Seusai menyelesaikan kuliah, Yellen bekerja sebagai asisten profesor di Harvard pada 1971. Sewaktu dia bekerja di The Fed dia juga seorang profesor di University of California, Berkeley, AS.

Dia menikah dengan George Arkerlof, pemenang Nobel bidang ekonomi yang ditemuinya saat bekerja sebagai peneliti di The Fed pada medio 1970-an. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai profesor ekonomi.

Sepak Terjang

Kala Yellen memimpin The Fed, dia cenderung sangat berhati-hati dalam bertindak. Di bawah kendalinya otoritas moneter AS ini tidak mengambil langkah agresif nan bersiko ketika banyak ekonom meyakini ekonomi AS pada 2015 dan 2016 akan berekspansi kuat. Kala itu dia memilih menunggu bukti yang sahih terkait kuatnya ekonomi nasional sehingga The Fed akhirnya hanya menaikkan suku bunga satu kali tiap tahunnya.

"Ciri khas rezimnya adalah kesabaran yang luar biasa. Kebijakan ini telah menghasilkan ratusan ribu, jika lebih banyak pekerjaan daripada yang seharusnya AS dapatkan. Ada ‘dividen’ yang nyata yang diperoleh ekonomi AS," kata Nathan Sheets, mantan Direktur Divisi internasional The Fed.

Pasar negara berkembang pun secara tak langsung berterimakasih kepada Yellen. Di bawah kepemimpinanya, The Fed dianggap sangat memerhatikan dampak kebijakannya pada negara berkembang. Perjalanannya di The Fed harus berakhir ketika Trump terpilih sebagai Presiden pada 2017.

Sejak saat itu, namanya tenggelam. Ketika dipilih menjadi menteri keuangan di era Biden, Janet mengemukakan pentingnya mendorong penciptaan lapangan kerja.

Ternyata, ini adalah bentuk konsistensi dirinya. Berdasarkan catatan Bisnis, pengurangan angka pengangguran dapat dikatakan menjadi salah satu janji yang berhasil direalisasikan oleh Yellen saat kepemimpinannya di The Fed beberapa tahun silam.

Pasalnya, sejak pertama kali menjabat, dia mengatakan bahwa perbaikan pasar tenaga kerja merupakan prioritas utama.

"Tingkat pengangguran mewakili jutaan individu yang ingin bekerja. Mereka berjuang untuk menghidupi diri mereka dan keluarga mereka. Kami akan berjuang untuk itu," kata Yellen pada upacara pelantikannya pada 5 Maret 2014.

Hal membuat Yellen dikenal sebagai sosok yang sangat peduli pada tingkat pengangguran adalah, kemauannya untuk menahan suku bunga di tingkat rendah dalam waktu yang lama.

Jika tidak ada aral melintang, Janet Yellen yang kini berusia 74 tahun, akan mendampingi Joe Biden sebagai menteri keuangan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper