Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ha! Pengembangan B40 Dipastikan Absen Tahun ini, Kenapa ya?

Pemerintah tengah menyiapkan campuran biodiesel yang akan digunakan sebagai campurannya antara biodisel dan green diesel.
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Antara-Aprillio Akb
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Antara-Aprillio Akb

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan pengembangan program biodiesel menjadi B40 tidak akan terjadi pada tahun ini menimbang sejumlah faktor.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pada tahun ini tidak terlihat adanya rencana untuk peningkatan dari program B30 menjadi B40.

"Per tahun ini saya tidak melihat adaya peningkatan dari B30 ke B40," katanya dalam paparannya, Kamis (14/1/2021).

Dadan mengatakan bahwa kondisi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang berkurang selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu pertimbangan untuk tidak meningkatkan program tersebut.

Di samping itu, secara keekonomian, pengembangan program B40 akan menjadi tidak masuk mengingat harga sawit yang sedang meningkat sehingga investasi tersebut menjadi pertimgbangannya.

"B40 cukup tidak duitnya? Itulah salah satu tidak jadi B40 tahun ini selain secara konsumsi tidak nambah, tapi sekarang kan harga sawit sedang baik-baiknya secara keekonomian," ungkapnya.

Kendati demikian, secara teknik Kementerian ESDM terus mempersiapkan peningkatan program B40.

Menurut Dadan, pemerintah tengah menyiapkan campuran biodiesel yang akan digunakan sebagai campurannya antara biodisel dan green diesel.

Selain itu, pemerintah telah menguji bahan bakar tersebut pada kendaraan dengan tes yang dilakukan di laboratorium selama 1.000 jam. Selain itu, produsen telah menambah kapasitas terpasang pabrik menjadi 12,5 juta kiloliter.

"Nah, ini kan udah diuji kan. Kita sudah ada calon bahan bakar dan komposisinya gimana. Kita sudah juga lolos tuh, tes engine," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper