Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) melaporkan kegiatan dunia usaha pada kuartal IV/2020 mengalami perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi.
BI mencatat kontraksi nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal IV/2020 mengecil dibandingkan dengan kuartal III/2020, dari -5,97 persen menjadi sebesar -3,90 persen.
“Perbaikan kegiatan usaha didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang tumbuh positif, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estat dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, serta jasa-jasa,” tulis BI dalam laporannya, Rabu (13/1/2021).
Jika dirincikan, sektor pengangkutan dan komunikasi mencatat SBT sebesar 0,76 persen, keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,79 persen, listrik, gas dan air bersih 0,19 persen, serta jasa-jasa 0,12 persen.
Sementara itu, beberapa sektor lainnya mengalami kontraksi yang mengecil, di antaranya sektor industri pengolahan yang mencatat SBT -0,47 persen dan konstruksi -0,23 persen.
Berdasarkan hasil survei tersebut, responden menyampaikan perbaikan kondisi kegiatan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru, ketersediaan bahan baku produksi, dan peningkatan jumlah pelanggan baru di subsektor listrik.
Adapun pada kuartal I/2021, responden memperkirakan kegiatan dunia usaha dapat mencatatkan kinerja yang positif dengan SBT sebesar 7,68 persen, lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal IV/2020 yang sebesar -3,9 persen.
Perbaikan kinerja tersebut akan didorong oleh beberapa sektor, di antaranya sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan dengan SBT sebesar 1,63 persen, serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT sebesar 1,44 persen.