Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas! Kegiatan Vaksinasi Punya Risiko Gagal

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memproyeksi efektivitas vaksin setidaknya mulai terasa pada akhir tahun depan atau 2022 mendatang. Bahkan program ini pun memiliki resiko gagal.
Petugas kesehatan di RSUD Wangaya, Denpasar sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19, Jumat (8/1/2021)/Istimewa
Petugas kesehatan di RSUD Wangaya, Denpasar sedang melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19, Jumat (8/1/2021)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memproyeksi efektivitas vaksin setidaknya mulai terasa pada akhir tahun depan atau 2022 mendatang. Bahkan program ini pun memiliki risiko gagal.

Menurutnya mulainya kegiatan vaksin bukan menjadi indikator masyarakat sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Apalagi pada tahun ini vaksinasi bahkan diproyeksi belum bisa mencapai setengah dari target penduduk Indonesia.

"Jadi ini masih jauh banget kita masih dalam perjalanan panjang itu lah mengapa disiplin masyarakat 5M dan pemerintah 3T tidak boleh longgar bukan seperti selama ini kita selalu longgar," katanya kepada Bisnis, Selasa (12/1/2020).

Dicky menyebut kegiatan vaksinasi ini memiliki ancaman kegagalan jika masyarakat semakin tidak disiplin dan memaksakan kegiatan seperti biasa. Apalagi, saat ini positivity rate Covid-19 di Indonesia sedang melonjak melebihi ambang batas aman WHO 5 persen.

Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko juga sepakat kegiatan vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai pada esok, Rabu (13/1/2020) tetap harus dibarengi dengan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Apalagi tingkat efikasi vaksin CoronaVac yang akan digunakan ini masih 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung. Belum lagi, persoalan jumlah vaksin yang belum akan mengcover seluruh penduduk Indonesia tahun ini.

"Jadi sekarang kalau dengan vaksin CoronaVac itu harus 95 persen dari penduduk Indonesia dulu di vaksin baru itu bisa efektif. Kuncinya memang masyarakat masih harus memakai masker dan pemerintah melakukan tes sebanyak-banyak, menangkap kasus positif Covid-19 sebanyak-banyaknya dan isolasi pasien sebanyak-banyaknya," kata Tri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper