Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Pesawat itu merupakan jenis Boeing 737-500, bagian dari seri 737 Classic.
Data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan pesawat yang lost contact memiliki nomor pesawat: SJY182, type : B737-500, reg: PKCLC Route : WIII-WIOO.
Pesawat itu terakhir kali kontak di utara Cengkareng pukul 7.40 UTC, ketinggian di antara 11.000 dan saat itu akan naik di ketinggian 13.000 kaki.
Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta - Pontianak.
Seri 737 Classic merupakan pesawat berbadan sempit paling populer, terdiri dari seri 737-300, 737-400,dan 737-500. Dilansir dari simpleflying.com, pesawat pertama 737-500 mengudara pertama kali pada 1989. Maskapai Southwest Airlines merupakan yang pertama memesan dan menerbangkan pesawat jenis ini.
Seri 737-500 diperkenalkan saat itu untuk menggantikan seru 735-500. Seri ini mampu terbang lebih jauh tapi tetap efisien dengan kapasitas pesawat yang lebih sedikit. Meski buatan Amerika Serikat, pesawat jenis ini juga banyak disukai maskapai asal Rusia.
Menurut Airwaysmag, Boeing 737-500 memasuki masa pensiun paling massif paa 2012 atau rata-rata setelah 21 tahun sejak pertama kali mengudara. Tidak seperti 737-300 yang banyak disukai untuk dikonversi jadi pesawat kargo, 737-500 sepi dari permintaan semacam itu.
Maskapai Southwest Airlines yang pertama kali menerbangkan 737-500 tidak lagi menerbangkan pesawat ini selepas 5 September 2016. Maskapai terakhir kali menerbangkan 737-500 pada penerbangan 377 dari El Paso ke Dallas.
Sementara flightradar, pesawat Sriwijaya SJY 182 dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323) pertama kali terbang pada Mei 1994. Dengan kata lain pesawat yang hilang kontak itu sudah beroperasi 26 tahun.
Flight #SJ182 was operated by a Boeing 737-500 "classic" with registration number PK-CLC (MSN 27323). First flight for this aircraft was in May 1994 (26 years old). pic.twitter.com/2rakDifhTm
— Flightradar24 (@flightradar24) January 9, 2021
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan Usia pesawat tidak mempengaruhi kinerja. Dia menekankan, faktor perawatan pesawat yang memadai amat menentukan kelaikan terbang sebuah pesawat. “Memang sudah usia lanjut [26 tahun] tapi bukan berarti tidak layak [terbang],” ujarnya seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).
Berikut spesifikasi Boeing 737-500, dihimpun dari berbagai sumber
- Panjang: 31,00 m / 101 kaki 8 inci
- Lebar Sayap: 28,88 m / 94 kaki 9 inci
- Tinggi: 11,13 m / 36 kaki 6 inci
- Mesin: Dua
- Daya dorong total: 178 kN / 40.000 lbf
- Jarak tempuh: 4.444 km / 2.400 NM
- Kecepatan jelajah: Mach 0,73
- Kapasitas maksimal : 145 penumpang