Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Avtur Naik 15 Persen saat Natal dan Tahun Baru

Pertamina mencatat konsumsi avtur mengalami kenaikan hingga 15 persen saat periode Natal dan Tahun Baru seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara.
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat adanya peningkatan konsumsi avtur yang menjadi bahan bakar untuk pesawat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2020/2021.

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto mengatakan peningkatan tersebut naik sebesar 15 persen dibandingkan dengan rerata pada November 2020. Hal itu juga sejalan dengan naiknya jumlah penumpang pada periode akhir tahun.

“Penyaluran avtur selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai sekitar 15 persen dibandingkan rerata November 2020, seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara,” ujarnya, Jumat (8/1/2021).

Menurut Agus, Satgas Nataru 2020/2021 telah bertugas sejak 7 Desember 2020 dan akan berakhir hingga 10 Januari 2021.

Perseroan juga tetap mengoperasikan seluruh asetnya baik di hilir maupun pengolahan untuk memastikan stok dan distribusi BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru agar berjalan lancar.

Tak hanya itu, selama masa Satgas Nataru 2020/2021 Pertamina mencatat, konsumsi BBM khususnya jenis Gasoline tetap meningkat tipis sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan rerata pada November 2020. Sementara realisasi penyaluran Gasoil mengalami penurunan sekitar 8,5 persen dari rerata November 2020.

Lalu, untuk bahan bakar kebutuhan rumah tangga, penyaluran LPG selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan sebesar 2,7 persen dari rerata November 2020. Permintaan BBM dan LPG diprediksi tidak sebesar seperti masa Satgas tahun lalu akibat pandemi Covid-19.

Saat ini dengan selesainya digitalisasi di sebanyak 5.518 SPBU Pertamina seluruh Indonesia, perseroan juga lebih mudah untuk memantau pasokan (stok) dan volume penjualan di seluruh SPBU. Pertamina juga dapat mengantisipasi distribusi BBM ke SPBU yang memiliki volume transaksi tinggi, termasuk memonitor distribusi BBM penugasan dari pemerintah.

“Dengan digitalisasi, Pertamina bisa memonitor stok BBM di setiap wilayah hingga ke SPBU. Jika stok BBM di satu SPBU terlihat menipis, maka secara otomatis akan dikirimkan BBM dari TBBM terdekat,” jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper