Bisnis.com, PONTIANAK — Akademisi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Netty Herawati menyatakan bahwa terkait dengan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Kalimantan Barat sangat dibutuhkan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat sehingga paham keberadaan PLTN dan manfaatnya.
Menurutnya, sekilas masyarakat sudah tahu akan rencana pembangunan PLTN di Kalbar.
“Namun, untuk persepsi dan informasi yang didapatkan masyarakat harus berimbang, jujur, dan komprehensif melalui sosialisasi berbagai sarana sehingga informasi didapat masyarakat lengkap bukan hanya persepsi negatif mengenai energi nuklir dan PLTN yang kadang kebenarannya masih dipertanyakan,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam seminar daring Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HMNI), Jumat (8/1/2021).
Dia menilai saat ini perlu persamaan persepsi tentang pembangunan PLTN di Indonesia karena dalam riset nasional difokuskan di Kalbar tepatnya di Kabupaten Bengkayang.
“Para pihak dari pemerintah pusat hingga daerah, Batan dan lembaga lainnya harus sama persepsi untuk pembangunan PLTN ini. Selama ini memang masih berjalan sendiri–sendiri. Sudah saatnya berjalan bersama apakah melalui lembaga khusus dari pemerintah agar PLTN bisa terwujud di Kalbar,” kata pengajar Ilmu Komunikasi itu.
Menurutnya, perlu disampaikan ke masyarakat bahwa pembangunan PLTN sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu penting sebab melalui PLTN Indonesia bisa bersaing karena PLTN menghasilkan energi listrik murah dan ramah lingkungan.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua Pemuda Dayak Bengkayang Lipus menyambut baik dan mendukung rencana PLTN di daerahnya. Dia meminta supaya pihak mana pun dalam membangun untuk melakukan sosialisasi yang masif.
“Kami mendukung PLTN di Bengkayang. Namun, sebelumnya kami butuh sosialisasi baik dampak baik maupun buruknya sehingga kita bisa menilai dan paham. Libatkan para tokoh di daerah ini,” katanya.