Bisnis.com, JAKARTA - Eksekutif dan legislatif telah menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021. Dari penetapan tersebut, penerimaan ditargetkan sebesar Rp1.743,6 triliun, belanja Rp2.750 triliun, dan defisit Rp1.006,3 triliun atau 5,7 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa APBN masih menjadi instrumen utama dalam penanganan Covid-19. Untuk 2021, proyeksi alokasi sebesar Rp403,9 triliun.
“Untuk kesehatan Rp25,4 triliun. Ini masih sangat sementara. Setelah Presiden bilang vaksinasi dilakukan secara gratis, anggarannya bisa lebih dari Rp74 triliun,” katanya melalui diskusi secara virtual, Senin (4/1/2020).
Sri menjelaskan bahwa angka Rp74 triliun baru untuk vaksinasi saja. Masih ada kesehatan secara keseluruhan. Belum masalah lainnya.
“Jadi masih banyak sekali. APBN walaupun sudah ditetapkan oleh undang-undang, namun perubahan di dalam APBN masih akan terjadi karena tantangan kita masih sangat dinamis,” jelas Sri Mulyani.
Selain untuk kesehatan, pemerintah juga menganggarkan untuk perlindungan sosial. Totalnya Rp110,2 triliun.
Baca Juga
Kemudian, untuk sektoral kementerian/lembaga sebesar Rp184,2 triliun. Dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi dianggarkan Rp62,84 triliun. Terakhir untuk insentif usaha sebesar Rp20,26 triliun.