Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Fed Dipastikan Tetap Stabil Sepanjang 2021

Presiden Federal Reserve Bank Cleveland Loretta Mester memperkirakan perlambatan ekonomi pada paruh pertama tahun ini tidak akan memerlukan perubahan dalam kebijakan moneter selama prospek jangka menengah tetap utuh.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat akan membutuhkan dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang stabil dan berkelanjutan sepanjang 2021.

Hal itu karena perlambatan ekonomi pada semester pertama sebelum mencapai rebound pada pertengahan tahun yang digerakkan oleh vaksin.

Presiden Federal Reserve Bank Cleveland Loretta Mester memperkirakan perlambatan ekonomi pada paruh pertama tahun ini tidak akan memerlukan perubahan dalam kebijakan moneter selama prospek jangka menengah tetap utuh.

"Penguatan pertumbuhan yang saya perkirakan akan terjadi akhir tahun ini juga tidak memerlukan perubahan dalam sikap kebijakan kami karena saya berharap ekonomi masih jauh dari target lapangan kerja dan inflasi kami," katanya, dilansir Bloomberg, Selasa (5/1/2021).

Infeksi Covid-19 melonjak di sebagian besar AS, mendorong kapasitas rawat inap dan kematian serta memperlambat aktivitas ekonomi. Namun, meski lambat, distribusi vaksin mendorong para ekonom memprediksi peningkatan produksi pada paruh kedua 2021.

Pada Desember lalu, panel pembuat kebijakan Fed mempertahankan suku bunga mendekati nol dan berjanji untuk melanjutkan pembelian aset skala besar sampai melihat kemajuan substansial lebih lanjut dalam pekerjaan dan inflasi.

Mester, yang bukan merupakan pemilih di Komite Pasar Terbuka Federal pada 2021, mengatakan sikap kebijakan moneter saat ini disesuaikan dengan baik.

Dia mengakui bahwa ekonomi telah melewati pandemi lebih baik daripada yang dia perkirakan, dan bahwa paket bantuan baru senilai US$900 miliar yang disahkan oleh kongres setelah Natal juga akan meningkatkan ekonomi. Namun, perlu beberapa tindakan lagi untuk mempercepat pemulihan.

"Bantuan fiskal tambahan senilai US$900 miliar yang baru-baru ini disahkan akan membantu rumah tangga dan bisnis yang paling terpukul oleh pandemi pada paruh pertama tahun 2021, membantu menyediakan jembatan hingga ekonomi membaik di akhir tahun," katanya.

Selain itu, investasi lebih lanjut dalam distribusi vaksin dan bantuan ke negara-negara bagian yang bertanggung jawab akan mendukung pemulihan yang lebih luas dan lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper