Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kenaikan Biaya Kargo, Kemenhub Percepat Bongkar Muat

Kemenhub telah menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu kesulitan yang dialami industri pelayaran.
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membawa dampak pada kinerja seluruh sektor perekonomian, tidak terkecuali industri pelayaran. Biaya pengangkutan (freight) petikemas atau biaya kargo secara global telah naik tajam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus H. Purnomo mengatakan bahwa kenaikan biaya tersebut berpengaruh pada upaya perbaikan kinerja industri pelayaran dan perekonomian nasional.

“Dampaknya, hampir di semua negara harga sea freight dengan kontainer naik signifikan, waktu pelayaran lebih lama, terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan, dan bongkar muat di pelabuhan pun lebih lama,” katanya di Jakarta yang dikutip dari keterangan pers, Sabtu (2/1/2021).

Agus menjelaskan bahwa Kemenhub telah menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu kesulitan yang dialami industri pelayaran. Pertama, mengawasi percepatan proses bongkar muat sehingga petikemas dapat segera didistribusikan dan kapal bisa berlayar kembali.

Kedua, mempercepat petikemas segera keluar dari pelabuhan sehingga kontainer segera dapat kembali ke depo dengan cepat.

“Kami imbau kementerian terkait bisa mendukung upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan, yaitu mempercepat proses pengeluaran long stay container di pelabuhan,” jelasnya.

Sementara operator pelayaran jalur utama (main line operator/MLO) diminta tetap dapat memberi ruang muat dari Indonesia untuk tujuan ekspor. MLO diharapkan dapat menyediakan petikemas 40 High Cube.

“Berikutnya kami minta perusahaan pelayaran dalam negeri, khususnya yang tergabung dalam INSA mengambil peluang untuk memanfaatkan ruang muat pelayaran luar negeri yang berkurang. Kami juga menghimbau perusahaan eksportir melakukan subtitusi dengan memakai peti kemas 20 feet,” ucap Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper