Bisnis.com, JAKARTA – Industri podcast dinilai perlu memainkan ragam genre baru untuk bisa terus bertumbuh pada 2021.
Randy Arbiyantama, Penyiar Podcast Retropus, mengatakan bahwa hal ini dikarenakan makin banyak pemain besar yang masuk sehingga menjadi tantangan bagi pemain baru ke depan.
“Dan juga sudah banyak brand yang sadar dengan kekuatan beriklan di podcast, seharusnya jumlah pendengar akan berbanding lurus dengan jumlah pemain baru, baik nama kecil atau nama besar,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (1/1/2021).
Dia melanjutkan konten monolog atau storytelling masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan para pemain baru pada 2021
“[pemain baru] bisa coba storytelling, belum banyak yang main di genre ini. Piala Eropa juga akan bikin podcast sepakbola menjamur di tengah tahun,” ujarnya.
Namun, dia mengimbau agar pemain podcast perlu menjaga konsistensi, selain memperkuat dari sisi variasi.
Baca Juga
Pakar Komunikasi dan Media Digital dari Universitas Muhammadiyah Tangerang Rully Yose menyebutkan industri podcast memiliki potensi terhadap kenaikan, baik pendengar dan pemain.
“Podcast sudah menjadi lingkaran digital yang saat ini juga menjadi ruang penghubung bagi pengguna, pendengar, dan bagian dari ekosistemnya. Kurang lebih seperti fenomena radio,” katanya.
Dia menjelaskan podcast memberikan beberapa keunggulan, yaitu kontennya yang on-demand, alias bisa diputar kapan saja, bisa memilih topik yang disuka dan juga tidak membutuhkan kuota yang terlalu banyak seperti memutar video sampai durasi yang dianggap ideal bagi milenial.
Berdasarkan laporan data Spotify, Indonesia merupakan pendengar podcast terbanyak di Asia Tenggara. Diprediksikan akan ada 2,2 miliar pendengar podcast per bulan pada 2024