Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kartu Prakerja Diklaim Bantu Jaga Daya Beli Masyarakat Terdampak Covid-19

Survei angkatan kerja nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) memvalidasi bahwa program efektif membantu daya beli masyarakat yang terjatuh di samping meningkatkan keterampilan kerja penerima Kartu Prakerja.
Kolom pendaftaran pada laman prakerja.go.id, Sabtu (8/8/2020). Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 4 untuk menekan angka pengangguran dengan kuota untuk 800 ribu orang. /ANTARA
Kolom pendaftaran pada laman prakerja.go.id, Sabtu (8/8/2020). Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 4 untuk menekan angka pengangguran dengan kuota untuk 800 ribu orang. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja yang merupakan bantuan pemerintah dalam bentuk semi bantuan sosial (bansos) dinilai efektif membantu daya beli masyarakat yang terpukul akibat pandemi Covid-19 .

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan survei angkatan kerja nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) memvalidasi bahwa program efektif membantu daya beli masyarakat yang terjatuh di samping meningkatkan keterampilan kerja penerima Kartu Prakerja.

“BPS dalam Sakernas menyebutkan 88,9 persen penerima mengatakan keterampilan kerja mereka meningkat, 81 persen memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari, menyusul untuk menabung dan modal usaha,” katanya, Senin (28/12/2020).

Di samping itu, Denni mengatakan program Kartu Prakerja juga membantu para pekerja yang sebelumnya tidak bekerja, sebanyak 46 persen telah bekerja saat survei dilakukan, baik sebagai karyawan, wirausaha, maupun freelance.

Lebih lanjut, program ini juga telah mendorong inklusi keuangan, di mana 17 persen dari penerima Kartu Prakerja belum pernah memiliki rekening bank maupun rekening dompet elektronik (e-wallet).

Selain itu, Denni memaparkan 1,8 persen penerima Kartu Prakerja merupakan mantan pekerja migran Indonesia dan 2,1 persen penerima Kartu Prakerja berasal dari daerah atau kabupaten tertinggal.

“Kemudian 19 persen pendidikan hanya di Sekolah Menengah Pertama (SMP), 44 persen wanita, dan 84 persen penerima mengatakan belum pernah ikut pelatihan,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini pemerintah mencatat penerima program Kartu Prakerja telah mencapai 5,6 juta orang dengan pendaftar mencapai 43 juta orang sejak gelombang pertama hingga gelombang 11.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper