Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti berpotensi akan bangkit pada 2021. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan DPP Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie mengungkapkan sejumlah hal yang mendukung kebangkitan bisnis properti.
Hari mengemukakan sejumlah faktor pendukung itu di antaranya vaksinasi Covid-19 secara gratis untuk 182 juta penduduk sderta peningkatan pembangunan infrastruktur hingga sekitar 47 persen.
“Pembangunan infrastruktur pada masa pandemi dan kondisi resesi saat ini tidak berhenti, terus bergulir. Faktor lainnya adalah suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang 3,75 persen,” ungkapnya pada Rabu (23/12/2020).
Faktor lainnya, lanjut Hari, penurunan suku bunga KPR/KPA dan kenaikan kredit properti, peningkatan anggaran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan relaksasi properti menengah atas.
Dia menambahkan b ahwa kebangkitan sektor properti tahun depan juga disebabkan pemulihan daya beli pencari rumah pertama dan investor. Selain itu, pasokan pengembang perumahan meningkat lewat produk atau klaster baru perumahan.
Hari juga berharap implementasi UU Cipta Kerja melalui sejumlah peraturan pemerintah dan peraturan presiden yang pro dunia usaha dapat berpeluang untuk membangkitkan sektor properti. "Kami menunggu PP, turunan UU Cipta Kerja untuk melihat bagaimana aturan ke depan di sektor properti."
Baca Juga
Dia mengusulkan agar bank tanah bisa dikerjasamakan dengan pengembang perumahan. Hal itu bertujuan mengimplementasikan kewajiban menyediakan hunian yang berimbang.
"Lebih cepat, lebih ada kepastian turunan UU, dibentuknya forum penataan ruang, sehingga asosiasi dapat terlibat dalam memberikan masukan berkaitan dengan tata ruang," tutur Hari.
Namun, dia mengungkapkan juga terdapat sejumlah tantangan yang kemungkinan dihadapi pasar properti pada 2021 yakni pandemi yang tidak tertangani dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Masih terdapat bayang-bayang resesi ekonomi sampai dengan perubahan gaya hidup konsumen dalam mencari rumah juga diperkirakan dapat menjadi tantangan sektor properti tahun depan," ujarnya.