Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: IK-CEPA Butuh Upaya Lanjutan, Dorong Produk Lokal

Produk lokal membutuhkan upaya lebih usai penandatanganan IK-CEPA agar bisa leluasa di pasar Korea Selatan.
Ilustrasi. Pusat Distribusi Suku Cadang. /Nissan
Ilustrasi. Pusat Distribusi Suku Cadang. /Nissan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono menilai masih diperlukan langkah lanjutan untuk memastikan produk-produk asal Tanah Air bisa leluasa di pasar Korea Selatan setelah IK-CEPA ditandatangani hari ini.

"Melihat pengalaman selama ini mesti dilakukan perundingan lanjutan untuk memastikan produk lokal masuk ke pasar Korea Selatan. Terutama untuk industri spare part yang mesti diberikan keleluasaan di pasar Korea Selatan," ujar Handito kepada Bisnis.com, Jumat (18/12/2020).

Terkait dengan hal tersebut, jelasnya, IK-CEPA diharapkan mampu mendorong Korea Selatan membangun pusat-pusat pengembangan dan pendidikan teknologi yang selama ini dikatakan kurang termanfaatkan oleh industri elektronika di Tanah Air.

Selain otomotif, lanjut Handito, Korea Selatan juga memiliki kekuatan di industri yang berkaitan dengan kometik. Hal tersebut bisa dijadikan peluang agar Korea Selatan membuka pintu lebih besar untuk ekspor bahan baku yang tersedia di Indonesia ke negara tersebut.

Selanjutnya, komoditas yang berpotensi untuk diekspor dari Indonesia ke Korea Selatan masih didominasi oleh produk dari industri pangan, perikanan dan kelautan, dan pertanian.

Korea Selatan mengeliminasi 95,54 persen cost tariff yang mencakup 97,33 persen nilai impor Negeri Ginseng tersebut dari Indonesia. Eliminasi tarif tersebut merupakan bagian dari kerja sama dagang IK-CEPA yang secara resmi ditandatangani hari ini.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan eliminasi tarif yang diberikan oleh Korea Selatan terhadap produk ekspor Tanah Air akan menjadi keunggulan bagi Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing yang tidak memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan Korea Selatan.

"Ini akan menjadi keunggulan bagi Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing yang tidak memiliki FTA dengan Korea Selatan," ujar Agus dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/12/2020).

Pemerintah menargetkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan meningkat 5-10 persen dalam beberapa tahun ke depan setelah kedua negara resmi menandatangani kerja sama dagang Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership (IK-CEPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper