Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa kejadian pembakaran di pabrik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) merupakan hal yang tidak perlu. VDNI merupakan produsen baja nirkarat yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Pada Senin (14/12/2020), tenaga kerja VDNI melakukan demonstrasi terkait dugaan pelanggaran hak tenaga kerja yang dilakukan VDNI. Namun, demonstrasi berakhir dengan pembakaran gedung maupun alat operasi VDNI.
"Pemerintah meminta kepada semua pihak agar bersama-sama menjaga situasi yang kondusif dan tidak memperburuk keadaan guna menjaga iklim investasi yang sejuk di Kabupaten Konawe," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers, Rabu (16/12/2020).
Agus menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja keras membawa investasi ke dalam negeri yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Menurutnya, perselisihan antara tenaga kerja dan pelaku industri seharusnya bisa diselesaikan melalui dialog dua arah.
Sementara itu, Agus meminta agar VDNI mematuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku di dalam negeri, termasuk memastikan pemenuhan hak tenaga kerja.
Agus mendata VDNI telah merealisasikan investasi senilai US$1 miliar dalam bentuk pembangunan 15 tungku rotary kiln-electric furnace. Investasi tersebut membuat kapasitas produksi VDNI menjadi 800.000 ton per tahun yang dapat memproduksi nickel pig iron (NPI) dengan kadar nikel 10—12 persen.
Baca Juga
Investasi tersebut, katanya, telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 6.000 orang dan tenaga kerja tidak langsung mencapai 10.000 orang. Selain itu, NPI dari investasi tersebut berhasil diekspor dengan nilai US$132,2 juta hingga akhir 2018.
Oleh karena itu, Agus meminta agar Pemerintah Kabupaten Konawe segera melakukan mediasi terhadap sengketa tersebut. Selain itu, dia juga meminta agar aparat berwajib menindak pelaku tindakan anarkis.
"Saya sangat menyesalkan terjadinya pembakaran pabrik VDNI," ucapnya.