Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan dapat meraup separuh dari jumlah penumpang pada 2019 dengan mencermati pertumbuhan penumpang pada kuartal III/2020 yang mampu mencapai 1,5 juta penumpang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan pada kuartal III/2020 jumlah penumpang hanya mencapai 18,1 persen dari kondisi normal dengan sebanyak 1,5 juta orang. Capaian tersebut, lanjutnya, masih cukup jauh jika dibandingkan dengan kuartal III/2019. Namun ada peningkatan dibandingkan dengan kuartal II/2020 dengan yang hanya mencapai 500.000 orang.
“Dari sisi penumpang bahkan hingga Oktober 2020 secara average sudah mendekati 700.000 per bulan atau 27,3 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang normal pada tahun lalu. Jadi kalau kita pertahankan kita berharap kondisi ini mulai membaik dari waktu ke waktu. Tahun depan persentase kita sudah mendekati 50 persen jumlah penumpang pada akhir tahun atau pada awal tahun 2021,” ujarnya, Selasa (15/12/2020).
Kinerja yang ciamik justru berasal dari aktivitas pergerakan kargo dan sewa pesawat atau charter. Sepanjang kuartal III/2020 pergerakan kargo yang diangkut maskapai pelat merah ini ini naik menjadi 50,5 ribu ton dari kuartal sebelumnya sebesar 41,3 ribu ton. Berdasarkan data yang dimiliki, maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut telah berhasil mengangkut kargo sebesar 62,4 persen dibandingkan dengan pada kondisi normal.
Alhasil pada Oktober 2020, maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut berhasil meningkatkan jumlah kargo rata –rata menjadi 21.980 ton dan telah mencapai 83 persen dari kargo tahun lalu. Kinerja serupa ditunjukkan oleh penerbangan charter atau sewa yang pada Oktober 2020 rata-rata telah meningkat menjadi 254 penerbangan atau telah mencapai 56,4 persen dari penerbangan charter tahun lalu.
Pendapatan dari dua segmen usaha ini pada kuartal III/2020 juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca Juga
“Tapi kembali lagi kalau dibandingkan kuartal III/2020 hanya charter yang sudah melampaui dari sisi pendapatan sebesar 471 persen sementara kargo sebentar lagi akan sampai pada kondisi sebelum Covid-19. memang pendapatan kita yang mengalami dampak secara adalah dari sisi penumpang baru pada level 12 persen,” tekannya.