Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Utang Luar Negeri Nyaris 40 Persen PDB, BI Klaim Struktur Tetap Sehat

Rasio utang luar negeri (ULN) Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen. Posisi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan rasio pada September 2020 yang tercatat sebesar 38,1 persen.
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah wartawan saat tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah wartawan saat tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat rasio utang luar negeri (ULN) Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen.

Posisi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan rasio pada September 2020 yang tercatat sebesar 38,1 persen. Meski mengalami peningkatan, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan struktur ULN Indonesia tersebut tetap sehat.

"Tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,1 persen dari total ULN," katanya dalam siaran pers, Selasa (15/12/2020).

Per akhir Oktober 2020, ULN Indonesia tercatat sebesar US$413,4 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$202,6 miliar dan ULN sektor swasta, termasuk BUMN, sebesar US$210,8 miliar.

Pertumbuhan ULN Indonesia ini melambat, dari 3,8 persen pada September 2020 menjadi 3,3 persen pada Oktober 2020, dikarenakan perlambatan ULM pemerintah.

Jika dirincikan, ULN pemerintah pada Oktober 2020 tercatat sebesar US$199,8 miliar atau tumbuh 0,3 persen yoy, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan September 2020 sebesar 1,6 persen yoy.

Perlambatan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor yang tetap terjaga terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

Sementara itu, pertumbuhan ULN swasta pada akhir Oktober 2020 tercatat 6,4 persen yoy, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen yoy.

Erwin mengatakan dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper