Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Rantai Pendingin Bakal Prioritaskan Distribusi Vaksin

Pelaku industri memastikan kesiapan rantai pendingin atau cold storage untuk vaksinasi massal akan membutuhkan sekitar 120.000 ton. Sementara kapasitas total cold storage secara nasional saat ini 2,5 juta ton.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri memastikan kesiapan rantai pendingin atau cold storage untuk vaksinasi massal akan membutuhkan sekitar 120.000 ton. Sementara kapasitas total cold storage secara nasional saat ini 2,5 juta ton.

Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni mengatakan khusus vaksinasi nantinya pemerintah juga bisa menggandeng pemain third party logistics atau 3PL yang lebih profesional dalam menyediakan layanan untuk pendingin vaksin. Secara total kapasitas rantai pendingin 3PL saat ini cukup besar atau 800.000 ton.

"Jadi kalau dengan perkiraan kebutuhan vaksin sekitar 120.000 ton pemain 3PL saja sudah siap. Mereka akan menjemput vaksin dan melakukan distribusi yang saat ini hampir sudah bisa merata melayani di seluruh ibu kota provinsi, kecuali Papua, Maluku, dan NTT," katanya kepada Bisnis, Selasa (15/12/2020).

Yasni menyebut kondisi saat ini cold storage cukup penuh untuk penyimpanan makanan atau sudah 95 persen kapasitasnya. Namun, ARPI memastikan jika ada permintaan untuk layanan vaksin para pelaku industri sudah berkomitmen akan memprioritaskan vaksin.

Sisi lai, Yasni mengkhawatir distribusi di kawasan timur Indonesia yang mungkin sudah difasilitasi bandara kecil tetapi infrastruktur ke dinas kesehatannya masih tidak bisa diprediksi. Jadi dalam pertemuan dengan Dirjen Perhubungan dia menyarankan penggunakan refer truck.

Yasni mengemukakan dengan refer truck atau truk lemari es ini akan memungkinkan kelanjutan perjalan dengan menggunakan sepeda motor yang lebih lincah dalam waktu tempuh untuk memenuhi kecepatan produk vaksin sampai ditujuan.

Menurut Yasni, hal serupa juga dialami Biofarma yang saat ini tengah berjibaku menyiapkan seluruh saran vaksinasi massal. Antara lain dengan mempercantik setiap channel di daerahnya.

"Cuma mereka juga tidak tahu peta infrastrukur daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal untuk baiknya memang menggunakan refer truck," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper