Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan memastikan seluruh fasilitas kesehatan masyarakat (fasyankes) siap memfasilitasi proses imunisasi vaksin Covid-19.
seperti diketahui, distribusi 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Tanah Air 6 Desember 2020 masih memerlukan waktu beberapa pekan ke depan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang juga tergabung ke dalam tim juru bicara KCP PEN, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan cold chain penyimpanan vaksin Covid-19 telah tersedia di seluruh fasyankes Tanah Air.
"Termasuk pusat kesehatan masyarakat [puskesmas)] terpencil di wilayah perbatasan sama kepulauan. Bahkan, kalau ada kebutuhan tambahan buat 2021, Kemenkes sudah siap memasok cold chain lagi," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (9/12/2020).
Berdasarkan data terakhir Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes, jumlah puskesmas di 34 provinsi di Indonesia mencapai 9.993. Provinsi Jawa Barat (1.069), Jawa Timur (967), dan Jawa Tengah (881) menjadi daerah yang dengan jumlah puskesmas tertinggi.
Kemenkes sendiri telah membelanjakan lebih dari Rp300 miliar menggunakan dana APBN untuk menyiapkan perlengkapan vaksinasi mulai dari jarum suntik, alkohol swab, safety box, vaksin refrigerator, cold box, alat pemantau suhu vaksin, vaksin carrier, dan alat pelindung diri (APD).
Baca Juga
Sementara dari segi kesiapan tenaga medis, Nadia mengatakan saat ini terdapat 23.145 vaksinator di seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut, lanjutnya, dipastikan cukup untuk pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19.
Selain itu, lanjutnya, simulasi imunisasi vaksin Covid-19 telah dilaksanakan dan akan dilanjutkan dengan sosialisasi dan refreshing ketika telah dikeluarkan persetujuan mengenai pemanfaatan vaksin.
"Biasanya kami perlu 3-4 pekan untuk proses sosialisasi dan refreshing karena dilakukan secara pararel dan per regional," jelasnya.