Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Pasar Global Naik, HBA Desember 2020 Lanjutkan Tren Kenaikan

Dalam 3 bulan terakhir, pergerakan harga batu bara acuan terus merangkak naik setelah hampir sepanjang tahun mengalami kelesuan dan kontraksi yang luar biasa akibat pandemi Covid-19.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Batubara Acuan (HBA) terus merangkak naik dalam 3 bulan terakhir. HBA Desember 2020 ditetapkan sebesar US$59,65 per ton atau naik 7,07 persen dibandingkan HBA November yang sebesar US$55,71 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan penyebab kenaikan harga komoditas batu bara Indonesia tak lepas dari meningkatnya permintaan pasar global.

"Jepang, Korea Selatan, dan India sedang gencar-gencarnya melakukan impor batu bara dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan industri domestik mereka. Ini menandakan pulihnya industri di negara - negara tersebut," kata Agung melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).

Faktor lain yang turut memicu penguatan HBA adalah adanya penandatanganan kesepakatan peningkatan kesepakatan ekspor batu bara Indonesia ke China.

"Dua penyebab tadi turut memperkuat sentimen positif terhadap kenaikan harga batu bara," ujar Agung.

Dalam 3 bulan terakhir, pergerakan HBA terus merangkak naik setelah hampir sepanjang tahun mengalami kelesuan dan kontraksi yang luar biasa akibat pandemi Covid-19.

Tercatat pada Oktober, harga batu bara berada di angka US$51 per ton dari bulan sebelumnya. Pada September HBA hanya menyentuh angka US$49,42 per ton. Secara menyeluruh, rata-rata HBA pada 2020 mencapai US$58,17 per ton.

Semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global, pergerakan HBA memang mengalami fluktuasi. HBA sempat menguat sebesar 0,28 persen ke angka US$67,08 per ton pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020 yang dipatok US$66,89 per ton dan Januari pada angka US$65,93 per ton.

Kemudian, HBA terus mengalami pelemahan ke angka US$65,77 per ton pada April dan US$61,11 per ton pada Mei. Selanjutnya, pada Juni 2020, HBA turun ke angka US$52,98 per ton, Juli US$52,16 per ton, dan Agustus US$50,34 per ton.

HBA sendiri diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper