Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Terpuruk, BPS Catat Inflasi Inti November 2020 Terendah sejak 2004

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa inflasi secara bulan ke bulan cenderung mengalami perlambatan. Secara tahunan pun akselerasi inflasi inti juga semakin melambat.
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus
Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik. Tangkapan layar saat acara rilis berita resmi statistik BPS secara virtual, Selasa (1/12/2020) /Bisnis-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti pada November 2020 sebesar 1,67 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, secara bulanan atau month-to-month (mtm), inflasi inti pada November 2020 tercatat sebesar 0,06 persen, meningkat tipis dari Oktober 2020 yang tercatat sebesar 0,04 persen mtm.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa inflasi secara bulan ke bulan cenderung mengalami perlambatan. Secara tahunan pun akselerasi inflasi inti juga semakin melambat.

Di samping itu, inflasi inti secara tahunan pada November 2020 yang tercatat sebesar 1,67 persen yoy, kata Setianto, juga merupakan yang terendah sejak 2004.

"Kita merilis inflasi inti itu pertama kali 2004, jadi rilis pertama 2004 masih lebih tinggi dari inflasi inti bulan ini yang sebesar 1,67 persen," katanya, Selasa (1/12/2020).

Adapun BPS mencatat inflasi pada indeks harga konsumen (IHK) pada November 2020 berlanjut, yaitu sebesar 0,28 persen mtm. Secara tahunan, inflasi sebesar 1,59 persen yoy dan secara tahun kalender sebesar 1,23 persen.

Setianto mengatakan inflasi terjadi pada hampir di 90 kota pantauan BPS, yaitu 83 kota di antaranya mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi terbesar berasal dari komoditas makanan, minuman, dan tembakau. Penyumbang terbesar inflasi pada kelompok ini yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabe merah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper