Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) membeberkan sulitnya menggandeng investor dalam proyek pengembangan dan pembangunan kilang bahan bakar minyak.
SVP Strategic & Investment Pertamina Daniel Purba menjelaskan rendahnya permintaan produk BBM membuat terjadinya penurunan utilisasi kilang dan menurunkan crude runs.
Dia mengatakan ada penurunan permintaan BBM terjadi sebesar 0,7 juta barel per hari pada kuartal II/2020 dibandingkan dengan level pada kuartal IV/2019.
Mengacu pada kondisi itu, stok BBM menjadi tinggi sehingga membuat sistem kilang menurunkan crude runs ke level 0,7 juta barel per hari dan menurunkan utilisasi sebesar 16 persen.
"BBM-BBM yang kita produksi sekarang tentunya prosesnya itu sangat tergantung dengan proses di kilang dan pengoperasian kilang sangat dipengaruhi margin yang diberikan," katanya dalam webinar yang digelar INDEF, Senin (30/11/2020).
Dari situ, margin yang tipis membuat bisnis kilang dinilai tidak menarik bagi investor. Daniel mengatakan faktor harga minyak dunia dan permintaan BBM menjadi kunci penting untuk menarik investor pada bisnis kilang.
Baca Juga
Berdasarkan proyeksi Pertamina, outlook crack spread yang masih rendah akan menjadi tantangan berat bagi kilang pada dua tahun mendatang.
"Dengan rendahnya crack spread yang ada ini sangat mempengaruhi investor untuk berinvestasi membangun kilang karena tingkat margin yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana crack spread masih tinggi," ungkapnya.
Daniel menjelaskan pihaknya mengupayakan program optimasi margin dan jenis produk dengan mengendalikan tingkat produksi kilang untuk memitigasi ekses produk kilang.
Selain itu, kilang Pertamina dijalankan dengan mode produk gasoline guna mengurangi impor gasoline sekaligus mengurangi produksi solar dan avtur, serta menurunkan level inventory minyak mentah domestik dengan menyerap atau ekspor.
"Kami juga memilih minyak mentah impor dan domestik yang dapat mengoptimalkan margin menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas program optimasi," tuturnya.