Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Resmi Masuk Jurang Resesi

Koreksi yang kembali terjadi pada produk domestik bruto (PDB) India pada kuartal III/2020 membuat negara tersebut masuk ke jurang resesi.
Properti di Noida, Uttar Pradesh, India./Bloomberg/Anindito Mukherjee
Properti di Noida, Uttar Pradesh, India./Bloomberg/Anindito Mukherjee

Bisnis.com, JAKARTA – India resmi mengumumkan resesi setelah produk domestik bruto pada kuartal III/2020 turun 7,5 persen secara tahunan.

Laporan tersebut disampaikan oleh Kementerian Statistik India pada Jumat (27/11/2020). Kendati masih mencatatkan koreksi, PDB India pada kuartal III/2020 masih lebih baik dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang mencatatkan koreksi hingga 24 persen secara tahunan.

Realisasi laju PDB India tersebut masih lebih baik dari konsesus ekonom Bloomberg yang memperkirakan pertumbuhan ekonmi India akan terkoreksi 8,2 persen pada kuartal III/2020 secara tahunan.

Catatan itu membuat India mengalami resesi teknis pertamanya dalam catatan sejarah sejak tahun 1996.

Kondisi perekonomian India tersebut tak lepas dari langkah Perdana Menteri Narendra Modi yang  memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di dunia pada bulan Maret. Kebijakan itu melemahkan permintaan untuk barang dan jasa domestik di India.

Terlepas dari berbagai langkah untuk membendung pandemi, India saat ini masih menjadi rumah bagi infeksi Covid-19 tertinggi kedua setelah AS dengan 9,3 juta kasus.

Sektor jasa keuangan dan real estat terkoreksi 8,1 persen secara tahunan pada kuartal III/2020. Sementara itu sektor perdagangan, hotel, transportasi dan komunikasi turun 15,6 persen. Manufaktur naik 0,6 persen, listrik dan gas meningkat 4,4 persen dan pertanian tumbuh 3,4 persen.

Krishnamurthy Subramanian, Kepala Penasihat Ekonomi Pemerintah India mengatakan bahwa PDB kuartal III/2020 masih cukup menggembirakan, mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi dan mengalami perbaikan dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya.

Bank Sentral India (RBI) dan pemerintah masing-masing telah bekerja untuk mendukung perekonomian, dengan total stimulus mencapai sekitar 30 triliun rupee (US$405 miliar).

Selain itu Bank Sentral India juga telah memangkas suku bunga sebesar 115 basis poin tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper