Bisnis.com, JAKARTA - Quess Corp., penyedia layanan kepegawaian kepada perusahaan di India, melaporkan kembalinya tenaga kerja ke tingkat sebelum pandemi. Quess mengalami peningkatan tenaga kerja untuk pertama kalinya pada Oktober 2020 sejak wabah virus Corona.
Jumlah tenaga kerja turun 55.000 menjadi 325.000 setelah Perdana Menteri Narendra Modi mendadak memberlakukan lockdown yang luas pada Maret lalu.
"Kami melihat rebound pasti di pasar tenaga kerja. Kami berharap bisa menyelesaikan tahun ini dengan angka kami di awal tahun. Itu adalah indikasi bagaimana perekonomian berjalan. Saya pikir yang terburuk sudah berakhir," kata Ajit Isaac, Kepala Quess, dilansir Bloomberg, Senin (23/11/2020).
Rekor 122 juta orang menganggur pada April karena kebijakan Modi, mungkin membawa India ke titik resesi teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya, meski indikator frekuensi tinggi kini menandakan kebangkitan.
Pemerintah akan mempublikasikan data produk domestik bruto untuk Juli-September pada Jumat pekan ini. Bank sentral yang telah memangkas suku bunga, dijadwalkan untuk meninjau kebijakannya minggu depan.
Menurut perusahaan riset swasta Pusat Pemantauan Ekonomi India, tingkat pengangguran negara itu turun menjadi 6,98 persen pada Oktober dari 23,5 persen pada April. Mengutip angka tersebut, Isaac mengatakan angka pengangguran akan kembali ke tingkat sebelum pandemi yakni 6 persen hingga 7 persen dengan sektor konstruksi dan real estat memicu permintaan pekerjaan.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa hampir 60 juta orang telah kembali ke tempat kerja mereka. Angka itu setara dengan setengah dari
migran domestik yang meninggalkan kota dan dengan susah payah kembali ke desa ketika Modi mengumumkan penguncian yang ketat.
"Hampir 90% dari perusahaan yang mengalami PHK sekarang akan kembali ke gaji sebelum Covid-19. Kami berada dalam periode pertumbuhan yang signifikan di India dalam empat kuartal ke depan," katanya.