Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Promosi Destinasi Pariwisata Digalakkan, Ini Kata Kemenparekraf

Promosi yang dikemas secara virtual lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan metode luring, baik dari segi biaya maupun kapasitas.
Seniman menghibur wisatawan di atas kapal Sea Safari Cruise 9 yang berlayar di perairan Benoa, Bali./Antara-Fikri Yusuf
Seniman menghibur wisatawan di atas kapal Sea Safari Cruise 9 yang berlayar di perairan Benoa, Bali./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mendukung upaya promosi destinasi wisata secara virtual sebagai terobosan penting bagi industri pariwisata Tanah Air.

Program yang baru di dalam tahap uji coba tersebut dinilai sebagai senjata utama dalam mempromosikan pariwisata dalam negeri selama masa pandemi Covid-19.

Menurut Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, program tersebut diperkirakan mampu menghidupkan destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia.

"Akan banyak destinasi-destinasi wisata baru yang dapat dipromosikan oleh program tersebut. Dengan promosi secara daring, destinasi-destinasi baru bisa dikemas dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Hari kepada Bisnis.com, Kamis (26/11/2020).

Dia menambahkan promosi yang dikemas secara virtual lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan metode luring. Pasalnya, baik dari segi biaya maupun kapasitas untuk mempromosikan, promosi secara virtual dinilai cukup vital.

Dengan promosi virtual, promosi wisata bisa menggunakan format yang menarik, seperti story telling dengan bobot informasi yang lebih lengkap serta dapat diperbaharui.

Kendati demikian, promosi destinasi wisata secara virtual disebut tidak akan menggantikan metode luring. Jasa promotor pariwisata yang bergerak secara offline dinilai tetap diperlukan sebagai bagian dari hukum alam di industri tersebut.

"Promosi virtual diyakini bakal terus dimanfaatkan ketika situasi normal karena da keuntungan yang diperolah. Namun, keduanya bakal dikombinasikan, karena promosi virtual pada dasarnya tidak bisa menggantikan offline," lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper