Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha logistik harus mahir bermanuver menghadapi peluang bisnis dari distribusi vaksin Covid-19 pada 2021 mendatang. Pasalnya, pengiriman vaksin sudah dimonopoli oleh BUMN, sementara persaingan sektoral kian ketat.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita menuturkan untuk distribusi vaksin saat ini sudah dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan BUMN sehingga peluang perusahaan swasta masuk sangat kecil.
"Kecuali jika perusahaan swasta diajak kerja sama oleh perusahaan BUMN terkait. Selain itu, last mile delivery dengan cold chain masih sangat sedikit di Indonesia, sehingga kontribusi perusahaan kurir tidak akan terlalu besar membantu distribusi vaksin," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (24/11/2020).
Dia menegaskan perusahaan jasa kurir yang dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah ditunjuk pemerintah akan dapat mengambil peluang dari distribusi vaksin Covid-19.
Lebih lanjut, dia menuturkan secara besaran pasar logistik selama 2020 menciut, termasuk bagi jenis transaksi bisnis ke pelanggan (BtoC) dan pelanggan ke pelanggan (CtoC) karena faktor utama penurunan daya beli.
Menurutnya, dengan menciutnya pasar logistik maka persaingan antar perusahaan logistik menjadi sangat ketat seperti yang dirasakan saat ini karena setiap pemain berusaha mempertahankan bagiannya di pasar, bahkan berupaya masuk ke segmen lain di logistik.
Baca Juga
"Kami lihat sekarang banyak pemain -pemain last mile [jasa kurir] mulai masuk ke hulu seperti pergudangan dan trucking dan mengurusi kiriman barang yang bulky [jumlah besar] yang biasanya diurus oleh perusahaan-perusahaan trucking atau freight forwarding," katanya.
Zaldi melanjutkan, persaingan ini akan sangat menarik pada 2021 karena akan melahirkan inovasi-inovasi baru yang tujuannya memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih murah.
Dalam laporan Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengenai status dan progres vaksin, pendistribusian paling cepat dilakukan pada kuartal II/2021.
Berdasarkan linimasa yang disusun Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), total yang didistribusikan hingga kuartal IV/2021 adalah 239 juta dosis. Vaksin yang didistribusikan adalah hasil produksi dari kerja sama antara Indonesia dan Sinovac dan buatan dalam negeri, Merah Putih.