Bisnis.com, JAKARTA - Angka Kunjungan ke restoran yang berlokasi di DKI Jakarta mengalami penurunan setelah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II pada 14-27 September 2020.
Hal itu terungkap dari hasil riset Mandiri Institute yang menyebutkan kunjungan ke restoran pada Oktober 2020 hanya mencapai 44 persen.
"Angka kunjungan ke restoran di Jakarta turun dari 54 persen pada September menjadi 44 persen pada Oktober," tulis riset yang dirilis Mandiri Institute seperti dikutip Bisnis, Selasa (24/11/2020).
Mandiri Institute menyebutkan kunjungan ke restoran sangat sensitif terhadap informasi mengenai penyebaran Covid-19 dan kebijakan PSBB yang dikeluarkan pemerintah daerah. Kunjungan ke restoran yang pada periode 9-13 Oktober berada di kisaran 54 persen anjlok menjadi hanya 19 persen pada 17-20 September atau saat pelaksanaan PSBB jilid II.
Angka kunjungan ke restoran berangsur pulih ke level 44 persen setelah berakhirnya PSBB jilid II. Namun, kunjungan konsumen belum kembali seperti periode awal September 2020.
Baca Juga
Ada lima kategori restoran yang dijadikan sebagai data riset, yaitu restoran general (umum), local (makanan lokal), speciality (menu spesial), fast food (makanan siap saji), dan other (jenis restoran lainnya).
Kinerja restoran cepat saji atau fast food paling cepat pulih jika dibandingkan dengan restoran lainnya. Pergerakan kunjungan konsumen ke restoran fast food mendominasi angka kunjungan dibandingkan tempat lain.
"Pada awal September angka kunjungan ke restoran cepat saji mencapai 62 persen" tulis riset Mandiri Institute.
Kunjungan ke kategori restoran lain pada periode yang sama (9-13 September 2020) lebih rendah, misalnya general 55 persen, local 53 persen, specialty 53 persen, dan other 52 persen.
Sayangnya, jumlah kunjungan tersebut menukik tajam setelah pemberlakuan PSBB jilid II. Kunjungan ke restoran fast food turun dari 62 persen menjadi 50 persen. Sementara itu, kunjungan ke kategori restoran lain berkisar di angka 45 persen-48 persen.
Mandiri Institute menyebutkan dampak PSBB jilid II masih terasa, khususnya ke sektor restoran. Padahal Pemprov DKI sudah mengakhiri PSBB jilid II dan melanjutkan kebijakan PSBB transisi hingga saat ini.
"Dampak PSBB jilid II masih terasa. Hal ini ditunjukkan dengan angka kunjungan ke restoran DKI Jakarta yang masih di sekitar 20-50 persen," tulis Mandiri Institute.
Sebagai informasi, Mandiri Institute menggunakan metodoligi riset dengan cara "live tracking" serta mengumpulkan data dari 7.217 lokasi toko dan 9.362 restoran di 8 kota besar di Indonesia.
Data tersebut berasal dari Google Maps yang memberikan informasi seperti tingkat kunjungan, waktu kunjungan terpopuler, ulasan, dal lainnya. Angka kunjungan ke restoran didapatkan melalui "live-visit data" yang ada di Google Maps dengan periode pelacakan pada 9-17 Oktober 2020.