Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanda-Tanda Pemulihan Industri Properti Mulai Kelihatan

RIPMI Q4 2020 menganalisis data dari kuartal ketiga 2020. Secara kuartal, harga properti telah menunjukkan kenaikan, tetapi secara tahunan masih lebih rendah.
Foto udara perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan harga properti pada kuartal III tahun ini menunjukkan tanda pemulihan industri properti nasional.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan bahwa berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index terlihat adanya kenaikan dari sisi harga secara kuartalan pada kuartal ketiga tahun ini yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan industri properti nasional.

Sementara itu, minat konsumen properti masih bersifat value for money, dengan properti incaran di sekitar kawasan hunian terpadu atau kawasan hunian yang telah mapan.

Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2020 (RIPMI Q4 2020) menganalisis data dari kuartal ketiga 2020. Secara kuartal, harga properti telah menunjukkan kenaikan, tetapi secara tahunan masih lebih rendah.

Data RIPMI ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi pada pasar properti di Indonesia karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,50 juta pencari properti setiap bulannya.

RIPMI-Harga atau indeks harga properti pada kuartal ketiga tahun ini berada pada angka 111,20 atau mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen dibandingkan dengan dari kuartal II/2020.

Meskipun indeks harga properti secara tahunan masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, tetapi pada kuartal III/2020 telah menjadi titik balik dengan peningkatan sebesar 0,50 persen secara kuartalan.

"Peningkatan indeks harga properti secara kuartalan ini didorong oleh indeks harga rumah tapak," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (19/11/2020).

RIPMI-H untuk rumah tapak berada pada angka 116,10, meningkat sebesar 1 persen kuartalan (qoq) dan 1,13 persen tahunan (yoy). Berbeda dengan rumah tapak, RIPMI-H untuk apartemen turun. Indeks berada pada angka 112,80 pada kuartal ketiga tahun ini, turun 1,05 persen (qoq) dan 1,40 persen (YoY).

"Kenaikan RIPMI-H pada kuartal ini disebabkan oleh naiknya sejumlah wilayah penyedia properti di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper