Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Makanan Berkelanjutan, Ini Sederet Target Unilever Indonesia

PT Unnilever Indonesia Tbk. menerbitkan target-target kinerja perseroan menuju pola makan yang lebih sehat dan mengurangi dampak lingkungan dari rantai makanan.
Kue Lumpur. Sekitar 82 persen dari protofolio produksi perseroan telah memenuhi standar nutrisi tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). /Dok. Unilever Food Solution
Kue Lumpur. Sekitar 82 persen dari protofolio produksi perseroan telah memenuhi standar nutrisi tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). /Dok. Unilever Food Solution

Bisnis.com, JAKARTA - PT Unnilever Indonesia Tbk. menerbitkan target-target kinerja perseroan menuju pola makan yang lebih sehat dan mengurangi dampak lingkungan dari rantai makanan.

Target itu di antaranya memangkas limbah pada rantai produksi makanan perseroan hingga 50 persen pada 2025. Selain itu, perseoran juga menargetkan menggandakan jumlah produk yang memberikan nutrisi yang baik pada tahun yang sama.

"Tidak hanya menghadirkan produk yang berkualitas, dan baik untuk dikonsumsi masyarakat, kami juga melakukan serangkaian program edukasi mengenai nutrisi dan pola makan sehat untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia," ucap Director of Foods and Beverages Unilever Indonesia Hernie Raharja dalam keterangan resmi, Kamis (19/11/2020).

Unilever juga menargetkan agar 85 persen dari portofolio makanan perseroan mengandung garam maksimal 5 gram pada 2021. Sementara itu, 95 persen produk es krim perseroan akan mengandung gula dan kalori masing-masing kurang dari 22 gram dan 250 Kkal per porsi pada 2025.

Hernie mendata 82 persen dari protofolio produksi perseroan telah memenuhi standar nutrisi tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, memproduksi produk pangan olahan sudah menjadi tanggung jawab perseroan mengingat keberadaan di Indonesia telah mencapai 87 tahun.

Presiden Divisi Foods & Refreshment Unilever Hanneke mengatakan pihaknya memiliki peran penting dalam melakukan transformasi sistem pangan global. Adapun, salah satu cara yang Hanneke pilih adalah memproduksi produk pangan olahan secara lebih sehat dan terjangkau.

"Ini merupakan target yang sangat berani dan luas tapi ini adalah komitmen kami untuk bisa menjadi force of goods atau untuk menjadi kekuatan pendorong kebaikan," ucapnya.

Hanneke mengutip laporan EAT-Lancet 2019 yang menunjukkan bahwa pola makan yang lebih kaya makanan nabati memberikan lebih banyak manfaat ke kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, Hanneke menargetkan dapat mencapai nilai penjualan daging altaernatif dan susu hinga €1 miliar pada 2025-2027.

Di sisi lain, Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan bahwa produk-produk di setiap kategori hampir menjadi pilihan nomor satu konsumennya.

“Kami sangat senang bisa bilang kalau hampir semua kategori, tahun ini [pangsa pasar perseroan] bertumbuh lebih cepat dibandingkan pasar, dalam artian kami meningkatkan pangsa pasar yang menjadi hal positif untuk bisnis kami,” jelasnya

Sebagai informasi, UNVR mencatatkan koreksi laba tahun berjalan 1,29 persen secara tahunan menjadi Rp5,44 triliun. Adapun, pendapatan perseroan naik tipis 0,3 persen secara tahunan menjadi Rp32,46 triliun hingga akhir periode kuartal ketiga tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper