Bisnis.com, JAKARTA – Pembukaan sejumlah bioskop di Indonesia, terutama di Jakarta, ternyata belum bisa memberikan indikasi bahwa sektor industri ini mulai menunjukkan pemulihan.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan hanya segelintir bioskop saja yang sudah mulai buka dengan keterbatasan stok film.
“Masih ada sebagian yang belum buka. XXI baru kemarin [Senin], CGV juga begitu, Cinepolis, apalagi yang independen. Kita baru tes pasar,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (17/11/2020).
Pasalnya, kapasitas bioskop pun masih belum kembali normal dan belum ada stok film baru yang masuk sehingga belum banyak yang bisa diharapkan.
Nantinya secara simultan, dia meyakini masih ada pembukaan bioskop lainnya di sejumlah daerah seiring ekosistemnya yang mulai terbangun dan kepastian regulasi dari pemerintah.
“Sekarang saja tidak ada yang tahu kapan [pandemi] akan selesai, gak bisa jawab, serba tidak pasti. [Sementara] ya tegakkan disiplin kita jaga, diutamakan keselamatan,” tekannya.
Baca Juga
Sejauh ini, dia memperkirakan pemulihan industri bioskop dan ekosistem di dalamnya membutuhkan waktu setidaknya enam bulan jika melihat dari keadaan saat ini.
Sebelumnya, jaringan bioskop tanah air Cinema XXI akhirnya kembali membuka layanan bioskopnya per Senin (16/11/2020) setelah selama beberapa bulan tutup karena pandemi.
Beberapa bioskop yang sudah dibuka yakni Artah Gading, Basura, Blok M, Citra, City Plaza Jatinegara, Daan Mogot, Gandaria City, Kalibata, Kelapa Gading, Kota Kasablanka, KTM, Metropole, PGC, Plaza Senayan, Pondok Indah, dan Puri.
Sementara itu, emiten ritel bioskop PT Graha Prima Layar Tbk. atau CGV Cinemas telah membuka bioskopnya secara bertahap sejak Rabu (21/10/2020).