Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qatar Makin Buka Propertinya untuk Orang Asing

Qatar terus membangkitkan bisnis propertinya dengan mengundang orang asing untuk makin mudah memiliki aset di negara Teluk tersebut.
Properti pencakar langit di Doha, ibu kota Qatar./Bloomberg/Gabriela Maj
Properti pencakar langit di Doha, ibu kota Qatar./Bloomberg/Gabriela Maj

Bisnis.com, JAKARTA – Qatar yang kaya gas membuka pasar propertinya kepada orang asing, dengan skema yang memberi hak kepada pembeli rumah atau toko untuk menyebut negara Teluk itu sebagai “rumah” atau warga negara Teluk itu.

Skema tersebut, yang diumumkan pada September, adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan yang dirancang untuk mendiversifikasi ekonomi Qatar dari ketergantungan bahan bakar fosil dan menarik modal asing menjelang Piala Dunia 2022.

Orang-orang kaya diundang untuk mempertimbangkan blok menara tepi laut yang berkilauan di pulau buatan Pearl di Doha atau proyek kota baru Lusail yang mengapit stadion Piala Dunia. Unit ritel di mal juga memenuhi syarat bagi pembeli untuk bertempat tinggal di sana.

Reformasi juga dapat membantu menyerap kelebihan pasokan unit, yang membuat menara berkilauan setengah kosong dan melihat harga turun hampir sepertiganya sejak 2016, menurut konsultan Indeks Harga ValuStrat untuk properti hunian.

Sebelumnya, investor memerlukan sponsor dari bisnis atau individu Qatar untuk tempat tinggal, tetapi sekarang pembelian properti senilai minimal US$200.000 mengamankan tempat tinggal sementara selama jangka waktu kepemilikan.

Pembelian senilai US$1 juta membeli manfaat tempat tinggal permanen, termasuk sekolah gratis dan perawatan kesehatan.

"Alasan saya tidak membeli lebih awal adalah karena ada begitu banyak area abu-abu," kata Direktur Pemasaran Tina Chadda, yang berasal Kenya yang telah tinggal di Qatar selama 15 tahun.

Sekarang dia sedang mencari "properti untuk ditinggali yang bisa dia gunakan untuk mendapatkan tempat tinggal permanen". "Saya pikir ini akan memungkinkan saya menelepon Qatar pulang. Saya merasa lebih nyaman sekarang," katanya kepada AFP yang dikutip The Business Times pada Rabu (11/11/2020).

Chadda mengatakan visa juga akan memungkinkan dia untuk membawa keluarganya, termasuk orang tuanya yang sudah lanjut usia, dari Nairobi, ibu kota Kenya, ke Qatar. "Ini negara yang aman dibandingkan dengan Kenya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : The Business Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper